Banten, Techtimes Indonesia – Menikmati masa pensiun bukan sekadar soal beristirahat dari dunia kerja.
Bagi banyak orang, pensiun adalah momen untuk menyederhanakan hidup, menemukan makna baru, dan merawat kesehatan mental.
Tak heran jika gaya hidup minimalis dan frugal living kini jadi pilihan favorit para pensiunan yang ingin menjalani masa tua yang damai dan terjangkau.
Provinsi Banten menjadi salah satu kawasan yang patut dipertimbangkan bagi siapa pun yang ingin menghabiskan masa pensiun dengan biaya hidup yang lebih rendah, tanpa mengorbankan kenyamanan hidup.
Hidup Minimalis, Bahagia Tanpa Harus Mahal
Setelah puluhan tahun bekerja keras, wajar jika kita mendambakan hidup yang lebih tenang dan sederhana.
Banyak pensiunan kini mengadopsi gaya hidup minimalis—fokus pada hal-hal esensial dan membebaskan diri dari tekanan gaya hidup konsumtif.
Sebagian lainnya memilih jalur frugal living, yaitu hidup hemat namun tetap berkualitas, dengan pengeluaran yang lebih terkontrol.
Kedua pilihan gaya hidup ini bukan hanya berdampak positif secara finansial, tetapi juga secara emosional dan mental.
Mengurangi stres, memperbanyak waktu untuk diri sendiri, dan hidup lebih mindful jadi beberapa manfaat yang dirasakan.
Namun, agar hidup minimalis ini benar-benar berjalan, pemilihan tempat tinggal menjadi faktor yang sangat menentukan.
Biaya hidup yang rendah, lingkungan yang ramah, dan akses terhadap fasilitas dasar harus menjadi prioritas.
Data BPS Ungkap Daerah Termurah di Banten
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2022, ada beberapa wilayah di Banten yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita cukup rendah.
Daerah-daerah ini cocok bagi mereka yang ingin menjalani masa tua yang tenang secara finansial dan emosional.
Berikut tiga daerah terbaik di Banten dengan biaya hidup termurah:
1. Pandeglang: Simbol Kesederhanaan dan Ketenteraman
Kabupaten Pandeglang berada di posisi teratas sebagai daerah paling ekonomis di Banten.
Rata-rata pengeluaran per kapita masyarakat Pandeglang hanya sekitar Rp980 ribu per Maret 2022.
Biaya tersebut terdiri dari Rp569 ribu untuk kebutuhan makanan dan Rp411 ribu untuk non makanan.
Pandeglang menawarkan suasana yang jauh dari hiruk-pikuk kota besar.

Wilayah ini cocok bagi para pensiunan yang ingin lebih dekat dengan alam, jauh dari polusi suara, dan menikmati hidup dengan ritme yang lebih pelan.
Gaya hidup slow living dapat diterapkan dengan mudah di Pandeglang—lebih banyak waktu untuk merawat diri, menikmati makanan sehat, dan berkebun di halaman sendiri.
2. Serang: Ibu Kota dengan Pilihan Hemat
Kota Serang mungkin dikenal sebagai pusat administratif Provinsi Banten, namun siapa sangka biaya hidupnya tergolong rendah?
Masyarakat Kota Serang rata-rata mengeluarkan dana sebesar Rp1,11 juta per bulannya berdasarkan data Maret 2022.
Angka tersebut mencakup Rp684 ribu untuk makanan dan Rp435 ribu untuk non makanan.

Keunggulan Serang terletak pada infrastruktur yang lebih memadai dibanding daerah lain, namun tetap ramah di kantong.
Bagi para pensiunan yang tetap ingin dekat dengan fasilitas kesehatan, pusat belanja, dan layanan publik tanpa harus tinggal di kota besar seperti Jakarta, Serang adalah jawabannya.
Di sisi lain, hidup hemat tetap bisa dijalani dengan mudah di Serang berkat banyaknya pilihan pasar tradisional, hunian sederhana, dan akses transportasi murah.
3. Lebak: Hidup Sehat di Tengah Alam
Kabupaten Lebak juga termasuk dalam daftar daerah dengan pengeluaran terendah.
Rata-rata pengeluaran per kapita per bulan masyarakat di Kabupaten Lebak adalah sebesar Rp1,18 juta yang terbagi untuk makanan Rp757 ribu dan non makanan Rp428 ribu.
Lebak memiliki wilayah seluas 3.246,56 kilometer persegi yang didominasi oleh lanskap hijau, pegunungan, dan udara bersih.

Bagi mereka yang mengidamkan healing environment, Lebak sangat ideal.
Lingkungannya mendukung pemulihan kesehatan mental pasca pensiun, dengan suasana tenang, komunitas yang lebih hangat, dan waktu yang lebih banyak untuk refleksi diri.
Konsep well-being living bisa benar-benar dijalankan di sini—dengan aktivitas seperti yoga pagi di pekarangan, berjalan kaki menyusuri alam, atau menulis jurnal sambil mendengarkan suara alam.
Pilih Sesuai Prioritas, Jalani Pensiun dengan Damai
Memilih tempat tinggal pasca pensiun bukan sekadar soal harga, tapi juga soal kualitas hidup.
Dengan biaya hidup yang rendah, ketiga daerah di atas bisa menjadi awal baru untuk hidup yang lebih seimbang dan bermakna.
Menerapkan gaya hidup minimalis dan frugal living tidak berarti menurunkan standar, tapi justru memperkaya kehidupan dengan kesadaran, ketenangan, dan kebahagiaan dari hal-hal sederhana.