Techtimes Indonesia – Menjadi seorang people pleaser atau orang yang selalu berusaha menyenangkan hati orang lain memang tampak baik, tapi sebenarnya bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental dan emosionalmu.
Kalau kamu merasa terjebak dalam pola ini, saatnya berhenti menjadi pleaser people dan mulai fokus pada dirimu sendiri.
Apa Itu People Pleaser?
People pleaser adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang selalu berusaha memenuhi harapan orang lain, meskipun hal tersebut mungkin tidak sesuai dengan keinginan atau kebutuhan pribadi.
Terkadang, perilaku ini muncul karena takut menyinggung perasaan orang lain atau khawatir jika orang lain tidak menyukainya.
Meskipun terlihat seperti tindakan yang baik, menjadi people pleaser justru bisa membuatmu merasa kelelahan, tidak bahagia, dan bahkan kehilangan identitas diri.
Mengapa Harus Berhenti Jadi People Pleaser?
Menjadi people pleaser tidak hanya menguras energi, tetapi juga membuatmu terjebak dalam siklus yang tidak sehat. Kamu akan selalu merasa tertekan untuk memenuhi ekspektasi orang lain, tanpa mempertimbangkan perasaan atau kebutuhanmu sendiri.
Hal ini dapat mengarah pada stres, kecemasan, dan perasaan kurang dihargai. Terlebih lagi, kamu mungkin akan merasa kehilangan kontrol atas hidupmu sendiri karena lebih fokus pada orang lain daripada pada dirimu sendiri.
1. Kenali Tanda-tanda Kamu Seorang People Pleaser
Langkah pertama untuk berhenti menjadi people pleaser adalah dengan mengenali tanda-tandanya. Beberapa tanda yang umum antara lain:
- Selalu setuju dengan pendapat orang lain meskipun kamu tidak setuju.
- Takut mengatakan “tidak” atau menolak permintaan orang lain.
- Cemas jika ada orang yang tidak puas dengan apa yang kamu lakukan.
- Mengorbankan waktu dan energi untuk orang lain, meskipun itu mengorbankan dirimu sendiri.
Jika kamu merasa banyak dari tanda-tanda ini muncul dalam hidupmu, mungkin sudah saatnya untuk berhenti dan melakukan perubahan.
2. Belajar Mengatakan “Tidak”
Salah satu tantangan terbesar bagi seorang people pleaser adalah kemampuan untuk mengatakan “tidak”. Namun, belajar untuk menolak dengan sopan adalah keterampilan yang sangat penting.

Ini bukan berarti kamu menjadi egois, tetapi lebih kepada menjaga keseimbangan antara kebutuhan orang lain dan kebutuhanmu sendiri. Cobalah untuk mengatakan “tidak” dengan alasan yang jujur, dan ingatkan dirimu bahwa kamu berhak untuk menjaga waktu dan energi pribadimu.
3. Fokus pada Kebutuhan Diri Sendiri
Jika kamu terlalu sering memenuhi keinginan orang lain, kamu bisa kehilangan fokus pada kebutuhanmu sendiri. Oleh karena itu, penting untuk mulai memberi perhatian pada dirimu.
Cobalah untuk lebih sering merenung dan berpikir tentang apa yang kamu inginkan dalam hidup, baik itu dalam hal karier, hubungan, atau hobi. Jangan takut untuk berinvestasi dalam dirimu sendiri, karena kamu adalah prioritas utama.
4. Atur Batasan dengan Jelas
Menetapkan batasan yang sehat adalah kunci untuk berhenti menjadi people pleaser. Tentukan apa yang kamu siap dan tidak siap lakukan untuk orang lain.
Batasan ini akan membantu menjaga hubungan yang sehat, baik dengan teman, keluarga, maupun rekan kerja. Jangan merasa bersalah jika kamu harus menolak permintaan yang tidak sesuai dengan batasanmu.

Ingat, menghormati diri sendiri adalah bentuk penghormatan terhadap orang lain juga.
5. Jangan Takut Mengungkapkan Perasaanmu
Banyak people pleaser cenderung menekan perasaan mereka untuk menghindari konflik atau membuat orang lain merasa tidak nyaman. Namun, ini bisa sangat merugikan dalam jangka panjang.

Kamu berhak untuk mengungkapkan perasaanmu dan menyatakan ketidaksetujuan jika perlu. Dengan berbicara secara terbuka dan jujur, kamu dapat membangun hubungan yang lebih sehat dan saling menghormati.
6. Beri Waktu untuk Dirimu Sendiri
Salah satu cara terbaik untuk berhenti menjadi people pleaser adalah dengan memberi waktu untuk diri sendiri. Jangan terlalu sibuk dengan orang lain sehingga kamu lupa untuk merawat dirimu.

Luangkan waktu untuk bersantai, beristirahat, atau melakukan aktivitas yang menyenangkan. Ini akan membantumu untuk merasa lebih baik secara fisik dan emosional, serta memberi energi untuk berinteraksi dengan orang lain secara lebih sehat.
7. Terima Bahwa Tidak Semua Orang Akan Senang
Salah satu ketakutan terbesar bagi seorang people pleaser adalah tidak bisa menyenangkan semua orang. Tapi kenyataannya, kamu tidak bisa selalu membuat semua orang senang.
Setiap orang memiliki pendapat dan perasaan yang berbeda, dan itu hal yang wajar. Kamu tidak perlu merasa bersalah jika ada orang yang tidak puas dengan keputusanmu. Yang terpenting adalah tetap setia pada dirimu sendiri dan keputusan yang kamu buat.
Berhenti menjadi people pleaser bukanlah hal yang mudah, tetapi sangat mungkin dilakukan. Dengan mengenali tanda-tanda perilaku ini dan mulai menerapkan langkah-langkah untuk mengutamakan dirimu, kamu akan mulai merasakan perbedaan dalam hidupmu.
Ingat, menjaga keseimbangan antara memenuhi kebutuhan orang lain dan dirimu sendiri adalah kunci untuk hidup yang lebih bahagia dan sehat. Jadi, jangan ragu untuk mulai berhenti menjadi people pleaser, dan fokuslah pada kebahagiaan serta kesejahteraanmu.