Techtimes Indonesia
Notifikasi
Kirim Tulisan
Traktir Writers
  • Indeks
  • Teknologi
  • Bisnis
  • Keuangan
  • Sains
  • Gaya Hidup
  • Kultur
  • InsightNew
  • 🤩 Trending Topik:
  • Personal Finance
  • Investasi
  • Self Improvement
  • Review
  • Phones/Tablets/Mobile
  • Books/Movies
  • Gadgets
  • Komputer
  • Internet
Techtimes IndonesiaTechtimes Indonesia
Font ResizerAa
  • Indeks
  • Teknologi
  • Bisnis
  • Keuangan
  • Sains
  • Gaya Hidup
  • Kultur
  • InsightNew
Cari
  • Ruang Baca
    • Teknologi
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Kultur
    • Keuangan
    • Insight
    • Sains
    • Indeks Berita
  • Tentang Kami
    • Tim Editorial
    • Iklan & Partnership
    • Syarat dan Ketentuan
    • Hubungi Kami
    • Kebijakan Privasi
    • Kirim Tulisan

Traktir Writers ☕️

Support penulis Techtimes Indonesia, yuk! Dengan traktiran kecil darimu, penulis kami bisa terus semangat bikin konten yang berkualitas dan bermanfaat.

Traktir Sekarang

Terkini

gencatan senjata tarif AS-China

Gencatan Senjata Tarif AS-China: Kabar Baik bagi Ekonomi Global dan ASEAN

HarmonyOS

Huawei Rilis Laptop Pertama HarmonyOS, Tantang Windows dan MacOS

Ilustrasi Liquidity Provider di pasar saham Indonesia

Apa Itu Liquidity Provider? Ini Penjelasan dan Daftar Emiten di BEI

Menjadi Super Spesialis atau Multitasking sebagai pilihan arah karier

Menjadi Super Spesialis atau Multitasking, Mana yang Lebih Baik?

undangan menulis di techtimes indonesiaundangan menulis di techtimes indonesia

Call for Writers 🧑🏻‍💻

Tulis gagasanmu dan menginspirasilah bersama Techtimes Indonesia! 💡

Kirim Tulisan
Punya akun di Techtimes Indonesia? Sign In
Stay Connected
  • About Us
  • Advertising & Partnership
  • Privacy Policy
  • Terms & Conditions
  • Guest Post
  • Contact
© 2025 Techtimes Indonesia. All rights reserved.
Keuangan

Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Jadi 5,75% Pada Januari 2025, Apa Artinya?

Aira Safeeya
Publikasi: Selasa, 6 Mei 2025
Oleh:
Aira Safeeya - Business & Finance Enthusiast
Share
3 Menit
Suku Bunga BI
Suku Bunga BI turun (ilustrasi).
Navigasi Konten
Keputusan Mengejutkan di Tengah Tekanan RupiahBI Coba Pertahankan Daya Tarik RupiahDiversifikasi Instrumen untuk Menarik Investasi AsingPenurunan BI Rate dan Dampaknya pada Surat BerhargaPotensi Dampak Penurunan BI Rate pada Pertumbuhan EkonomiGubernur BI: Penurunan Suku Bunga Berdasarkan Dinamika Global dan DomestikInflasi Rendah dan Proyeksi Pertumbuhan EkonomiProyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2025

Jakarta, Techtimes Indonesia – Bank Indonesia (BI) mengejutkan banyak pihak dengan keputusan menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,75%  dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 14-15 Januari 2025.

Senada, suku bunga deposit facility juga turun menjadi 5 persen dan suku bunga lending facility merosot menjadi 6,50 persen. Langkah ini diambil meskipun nilai tukar rupiah sedang tertekan, memicu beragam respons dari ekonom.

Keputusan Mengejutkan di Tengah Tekanan Rupiah

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA), David Sumual, menyatakan bahwa keputusan BI ini di luar ekspektasi banyak pihak. Meskipun inflasi Indonesia saat ini terkendali, langkah ini berpotensi meningkatkan daya tarik rupiah di pasar global.

- Advertisement -
Ad imageAd image

“Ini di luar ekspektasi. Dari segi inflasi memang sangat terkendali sehingga masih ada ruang untuk menstimulasi pertumbuhan via kebijakan moneter,” kata David pada Rabu (15/1/2025).

Baca Juga:  Visa, MasterCard, dan QRIS: Mana yang Lebih Cocok untuk Kamu Gunakan?

BI Coba Pertahankan Daya Tarik Rupiah

David juga menambahkan bahwa meskipun rupiah tertekan, BI mencoba menjaga daya tarik mata uang Indonesia dengan menawarkan suku bunga Reverse Repo BI (SRBI) yang lebih kompetitif. SRBI adalah instrumen moneter yang digunakan BI untuk mengelola likuiditas, dan tingkat suku bunga yang relatif tinggi diharapkan dapat menarik minat investor untuk tetap memegang aset dalam rupiah.

“Tapi memang kurs juga agak tertekan. BI coba jaga attractiveness Rupiah via SRBI rate yang relatif menarik,” jelas David.

Diversifikasi Instrumen untuk Menarik Investasi Asing

David juga menyarankan agar pemerintah menyediakan instrumen investasi yang menarik bagi investor asing, seperti penerbitan dimsum bonds (obligasi denominasi yuan). Hal ini bisa menjadi langkah untuk mendiversifikasi pasar dan menarik investasi asing dengan biaya pendanaan yang lebih murah.

Penurunan BI Rate dan Dampaknya pada Surat Berharga

Kepala Ekonom Bank Syariah Indonesia (BSI), Banjaran Surya Indrastomo, berpendapat bahwa penurunan BI Rate sejalan dengan pelemahan rupiah yang lebih rendah dibandingkan dengan negara lain yang memiliki kondisi serupa. Meskipun demikian, ia menganggap timing keputusan ini cukup mengejutkan, mengingat adanya tekanan terhadap surat berharga dalam negeri.

“Tetapi timingnya cukup surprising, mengingat ada tekanan ke surat berharga dalam negeri. Upside nya memang masih ada ruang karena suku bunga The Fed (AS) dan BI rate ada selisih sebesar 1,5%, dan ini membantu mengurangi beban hutang pemerintah,” kata Banjaran.

Baca Juga:  Doom Spending Bikin Gen Z dan Milenial Miskin? Ini Cara Keluar dari Jeratnya

Potensi Dampak Penurunan BI Rate pada Pertumbuhan Ekonomi

Chief Economist PermataBank, Josua Pardede, menyatakan bahwa meskipun penurunan BI Rate tidak terlalu mengejutkan, langkah ini menimbulkan risiko pada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin tertekan.

Jangan Lewatkan:

Ilustrasi Liquidity Provider di pasar saham Indonesia
Apa Itu Liquidity Provider? Ini Penjelasan dan Daftar Emiten di BEI
Tarif Trump
Ekonomi Indonesia 2025 Tumbuh Melambat 4,80% di Tengah Ketidakpastian Global
doom spending
Doom Spending Bikin Gen Z dan Milenial Miskin? Ini Cara Keluar dari Jeratnya

Josua mengingatkan bahwa faktor eksternal seperti ketegangan perdagangan internasional dapat menurunkan kinerja ekspor Indonesia, sementara faktor internal terlihat dari inflasi yang sangat rendah.

“Pertumbuhan ekonomi 2025 kemungkinan akan tertekan baik dari faktor dalam maupun luar negeri. Inflasi yang sangat rendah menunjukkan lemahnya tingkat permintaan,” ujar Josua.

Gubernur BI: Penurunan Suku Bunga Berdasarkan Dinamika Global dan Domestik

Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengungkapkan bahwa keputusan penurunan suku bunga ini telah mempertimbangkan dinamika ekonomi global dan domestik. Perry melihat bahwa ketidakpastian global mulai berkurang, terutama setelah terpilihnya Presiden AS, Joe Biden, dan kebijakan Fed Fund Rate (FFR) yang lebih jelas.

“Kejelasan arah kebijakan pemerintahan AS dan FFR memberi BI ruang untuk menurunkan suku bunga,” kata Perry dalam konferensi pers pada Rabu (15/1/2025).

Baca Juga:  Ekonomi Indonesia 2025 Tumbuh Melambat 4,80% di Tengah Ketidakpastian Global

Inflasi Rendah dan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi

Perry menambahkan bahwa dengan inflasi yang rendah, ruang untuk penurunan suku bunga semakin terbuka. BI memproyeksikan inflasi akan tetap berada dalam kisaran yang rendah, bahkan hingga dua tahun ke depan.

- Advertisement -
Ad imageAd image

“Inflasinya rendah dibandingkan dengan 2,5±1% sasaran dan kami perkirakan di dua tahun ini juga masih akan tetap rendah. Dengan inflasinya rendah, terbuka untuk menurunkan suku bunga,” ujarnya.

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2025

Perry juga menyampaikan bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2025 diperkirakan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya. BI mengestimasi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada pada kisaran 4,7% hingga 5,5%, dengan titik tengah di 5,1%.

“Oleh karena itu, ini adalah waktu yang tepat untuk menurunkan suku bunga supaya bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik,” tandas Perry.

Keputusan BI ini menunjukkan komitmen untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tengah dinamika global yang penuh tantangan. Meski ada risiko, langkah ini bisa memberikan dorongan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025.

banner banner
Traktir Writers 🧑🏻‍💻
Hai! Support penulis Techtimes Indonesia, yuk! Dengan traktiran kecil darimu, penulis kami bisa terus semangat bikin konten yang berkualitas dan bermanfaat.
Traktir Sekarang
TAGGED:Bank IndonesiaBI RateSuku Bunga
Share tulisan ini, yuk!
Facebook Whatsapp Whatsapp LinkedIn Threads Copy link
Tentang:Aira Safeeya
Business & Finance Enthusiast
Follow:

Aku membahas bisnis dan keuangan dari sudut yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Mengatur uang dan membangun masa depan finansial itu penting, sesuai nilai yang kamu percaya.

Tulisan Sebelumnya 👈 iphone 16 dilarang Setelah Drama Panjang, iPhone 16 Akan Segera Tersedia di Indonesia? Ini Syarat dan Harganya
👉 Tulisan Selanjutnya pindah dari Android ke iPhone bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan, tapi juga sedikit membingungkan, terutama jika Anda belum familiar dengan sistem operasi iOS. Pindah dari Android ke iPhone? Ikuti 5 Langkah Mudah Ini untuk Migrasi Tanpa Ribet!
Tidak ada komentar Tidak ada komentar

Silakan login untuk meninggalkan komentar:

Login dengan Google Login dengan X

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Anda harus masuk untuk berkomentar.

Komentari lewat Facebook

- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

gencatan senjata tarif AS-China
Bisnis

Gencatan Senjata Tarif AS-China: Kabar Baik bagi Ekonomi Global dan ASEAN

HarmonyOS
Teknologi

Huawei Rilis Laptop Pertama HarmonyOS, Tantang Windows dan MacOS

Menjadi Super Spesialis atau Multitasking sebagai pilihan arah karier
Gaya Hidup

Menjadi Super Spesialis atau Multitasking, Mana yang Lebih Baik?

sinergi PLN dan Pemprov Banten untuk pemerataan listrik
Bisnis

PLN dan Gubernur Banten Bahas Pemerataan Listrik dan Energi Terbarukan

Tambah Daya Listrik
Bisnis

PLN Hadirkan Promo Tambah Daya 50% Sambut Hari Kebangkitan Nasional

Ruang Baca

Teknologi
Teknologi
techtimes
Bisnis
techtimes
Keuangan
techtimes
Gaya Hidup
techtimes
Sains
techtimes
Kultur
- Advertisement -
Ad imageAd image

Bacaan Selanjutnya

diskon tambah daya listrik PLN

PLN Hadirkan Diskon 50% Tambah Daya Listrik Lewat Promo Bangkit Lebih Terang

Aira Safeeya
Bisnis
12 Mei 2025
Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Cikokol, Badruz Zaman, bersama petugas lapangan berfoto usai apel penyalaan serentak Pasang Baru dan Perubahan Daya pelanggan tegangan rendah, sebagai bagian dari pelaksanaan Program Juliet di wilayah kerja UP3 Cikokol.

Program Juliet: PLN Banten Sambungkan Listrik ke 13.516 Pelanggan pada April 2025

Aira Safeeya
Bisnis
12 Mei 2025
Menurut ilmu neuropsikologi, perasaan seperti syukur dan cinta dapat mengaktifkan bagian otak yang berhubungan dengan ketenangan dan motivasi.

Tubuhmu, Frekuensimu: Sebuah Latihan untuk Mendekat pada Kejernihan

Setiawan Chogah
Insight Sains
9 Mei 2025
Ekosistem Apple Desk Setup

10 Fitur Keren di Ekosistem Apple yang Bikin Produktivitas Makin Ngebut

Liora N. Shasmitha
Ammar Fahri
Gaya Hidup Teknologi
9 Mei 2025
Muat Lagi
Techtimes Indonesia
Facebook X-twitter Instagram Threads Whatsapp

Techtimes Indonesia hadir sebagai media alternatif yang fokus mengabarkan inovasi dan perkembangan terkini di bidang teknologi, bisnis, keuangan, serta tantangan yang kita hadapi setiap hari. Kami menganalisis bagaimana bisnis dan teknologi saling bersinggungan, mempengaruhi, dan memberikan dampak pada berbagai lini kehidupan untuk mewujudkan transformasi budaya di dunia yang semakin saling terhubung ini.

Ad image
  • Tentang Kami
  • Iklan & Partnership
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat dan Ketentuan
  • Kirim TulisanNew
  • Traktir PenulisNew
  • Kontak
  • Teknologi
  • Bisnis
  • Keuangan
  • Sains
  • Gaya Hidup
  • Kultur
  • Insight
  • About Us
  • Advertising & Partnership
  • Privacy Policy
  • Terms & Conditions
  • Guest Post
  • Contact

© 2025 Techtimes Indonesia. All rights reserved.