Techtimes Indonesia — Dalam kondisi ekonomi global yang sedang tidak stabil, memulai bisnis terasa seperti mengayuh perahu di tengah ombak besar.
Namun di balik gejolak tersebut, selalu ada peluang bagi mereka yang berani mengambil langkah dan memiliki strategi yang tepat.
Saat dunia menghadapi tekanan dari berbagai arah—mulai dari inflasi, suku bunga tinggi, ketegangan geopolitik, hingga kebijakan tarif imbal balik yang kembali diangkat oleh mantan Presiden AS Donald Trump—pelaku usaha harus semakin waspada dan cerdas dalam membaca situasi.
Kebijakan reciprocal tariffs ini menciptakan efek domino yang berdampak pada rantai pasok global.
Harga bahan baku meningkat, biaya logistik melonjak, dan arus perdagangan dunia menjadi terhambat.
Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh perusahaan besar, tetapi juga menyentuh sektor UMKM dan para pebisnis pemula yang baru ingin membangun usaha dari nol.
Tapi tenang, karena krisis bukan akhir segalanya.
Justru, banyak bisnis besar yang lahir di masa sulit.
Berikut adalah tujuh strategi yang bisa kamu terapkan agar bisa memulai dan menjalankan usaha dengan lebih tangguh di tengah situasi yang tidak menentu.
1. Temukan Masalah Nyata di Sekitarmu
Sebelum menciptakan produk, lebih baik cari tahu dulu masalah nyata yang sedang dihadapi orang-orang di sekitarmu.
Kebutuhan yang belum terpenuhi sering kali menjadi ladang emas bagi ide bisnis yang menjanjikan.
Kamu bisa membaca tren dan peluang di kategori UMKM atau memanfaatkan hasil riset kecil melalui survei online.
Dengan memahami masalah terlebih dahulu, produk atau layanan yang kamu ciptakan akan punya peluang lebih besar untuk diterima pasar karena benar-benar dibutuhkan.
2. Jalankan Bisnis Secara Lean dan Fleksibel
Di masa krisis, efisiensi adalah kunci.
Kamu tidak perlu langsung membuka kantor atau menyewa gudang besar.
Cobalah mulai dengan konsep lean startup, yaitu mengembangkan bisnis secara ramping dan bertahap, cukup dengan membuat Minimum Viable Product (MVP) terlebih dahulu.
Strategi ini telah terbukti efektif digunakan oleh banyak startup global seperti yang dibahas di Harvard Business Review.
Dari sana, kamu bisa mendapatkan masukan dari pelanggan, lalu menyempurnakan produk seiring waktu.
3. Gunakan Teknologi untuk Menekan Biaya
Teknologi digital kini bukan hanya pelengkap, tapi sudah menjadi tulang punggung banyak bisnis modern.
Kamu bisa memanfaatkan media sosial untuk promosi, aplikasi manajemen keuangan untuk mencatat arus kas, hingga e-commerce untuk menjangkau pembeli dari berbagai kota.
Kunjungi halaman Teknologi Bisnis kami untuk mengenal lebih banyak aplikasi dan tools digital gratis yang bisa kamu manfaatkan.
Dengan bantuan teknologi, operasional bisnis bisa jadi lebih efisien dan skalanya tumbuh lebih cepat.
4. Cash Flow Lebih Penting dari Sekadar Profit
Banyak pebisnis pemula mengejar untung besar, padahal yang lebih penting adalah memastikan arus kas tetap sehat.
Cash flow yang stabil akan membantumu membayar tagihan tepat waktu, membeli stok, dan tetap beroperasi meski penjualan sedang turun.
Kamu bisa baca tips manajemen uang lainnya di rubrik Tips Keuangan agar makin bijak mengelola dana usahamu.
Bisnis bisa saja untung secara teori, tapi kalau uangnya macet, tetap saja bisa kolaps.
5. Jangan Ragu Berubah Arah Jika Diperlukan
Dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu, kamu perlu siap melakukan pivot—yaitu mengubah model bisnis atau strategi jika memang dibutuhkan.
Namun, sebelum mengubah hal besar, pastikan kamu telah mengevaluasi situasi secara objektif.
Pahami apa yang tidak bekerja, pelajari data dan feedback pelanggan, lalu ambil keputusan berdasarkan fakta.
Berubah bukan berarti gagal, tapi bentuk keberanian untuk menemukan jalan yang lebih efektif.
6. Bangun Komunitas, Bukan Hanya Penjualan
Pelanggan yang loyal jauh lebih bernilai daripada pembeli yang hanya sesekali mampir.
Gunakan media sosial, email, dan platform chat untuk membangun relasi yang lebih dekat dengan pelangganmu.
Komunitas yang aktif bisa menjadi sarana promosi gratis dan sumber insight yang sangat berharga.
Kamu juga bisa belajar dari cara brand besar membangun user community, seperti yang dipraktikkan oleh Airbnb.
7. Tingkatkan Skill dan Wawasan Bisnismu
Dunia bisnis terus bergerak, dan pebisnis yang tangguh adalah mereka yang terus belajar.
Luangkan waktu membaca buku, mengikuti kelas daring, atau mendengarkan podcast dari tokoh-tokoh inspiratif.
Bergabung dalam komunitas wirausaha atau mentoring online juga bisa membuka jaringan baru dan memperluas wawasanmu.
Kunjungi artikel inspiratif lain di bagian Kisah Sukses untuk mendapat motivasi dari para pengusaha muda Indonesia.
Saat Krisis, Jangan Diam
Kondisi ekonomi global memang sedang tidak bersahabat, tapi justru di tengah krisis, para inovator sejati muncul dan bertumbuh.
Berani memulai, konsisten belajar, dan cerdas membaca peluang—itulah modal utama untuk bisa bertahan.
Jangan menunggu keadaan menjadi stabil.
Mulailah dari sekarang, dari hal kecil, dan jadikan mimpimu nyata satu langkah demi langkah.