Techtimes Indonesia
Notifikasi
Kirim Tulisan
Traktir Writers
  • Indeks
  • Teknologi
  • Bisnis
  • Keuangan
  • Sains
  • Gaya Hidup
  • Kultur
  • InsightNew
  • 🤩 Trending Topik:
  • Personal Finance
  • Investasi
  • Self Improvement
  • Review
  • Phones/Tablets/Mobile
  • Books/Movies
  • Gadgets
  • Komputer
  • Internet
Techtimes IndonesiaTechtimes Indonesia
Font ResizerAa
  • Indeks
  • Teknologi
  • Bisnis
  • Keuangan
  • Sains
  • Gaya Hidup
  • Kultur
  • InsightNew
Cari
  • Ruang Baca
    • Teknologi
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Kultur
    • Keuangan
    • Insight
    • Sains
    • Indeks Berita
  • Tentang Kami
    • Tim Editorial
    • Iklan & Partnership
    • Syarat dan Ketentuan
    • Hubungi Kami
    • Kebijakan Privasi
    • Kirim Tulisan

Traktir Writers ☕️

Support penulis Techtimes Indonesia, yuk! Dengan traktiran kecil darimu, penulis kami bisa terus semangat bikin konten yang berkualitas dan bermanfaat.

Traktir Sekarang

Terkini

gencatan senjata tarif AS-China

Gencatan Senjata Tarif AS-China: Kabar Baik bagi Ekonomi Global dan ASEAN

HarmonyOS

Huawei Rilis Laptop Pertama HarmonyOS, Tantang Windows dan MacOS

Ilustrasi Liquidity Provider di pasar saham Indonesia

Apa Itu Liquidity Provider? Ini Penjelasan dan Daftar Emiten di BEI

Menjadi Super Spesialis atau Multitasking sebagai pilihan arah karier

Menjadi Super Spesialis atau Multitasking, Mana yang Lebih Baik?

undangan menulis di techtimes indonesiaundangan menulis di techtimes indonesia

Call for Writers 🧑🏻‍💻

Tulis gagasanmu dan menginspirasilah bersama Techtimes Indonesia! 💡

Kirim Tulisan
Punya akun di Techtimes Indonesia? Sign In
Stay Connected
  • About Us
  • Advertising & Partnership
  • Privacy Policy
  • Terms & Conditions
  • Guest Post
  • Contact
© 2025 Techtimes Indonesia. All rights reserved.
Gaya Hidup

Ikigai: Kunci Sederhana untuk Hidup Bahagia dan Seimbang

Setiawan Chogah
Publikasi: Rabu, 27 November 2024
Oleh:
Setiawan Chogah
Tentang:Setiawan Chogah
Editor in Chief
Saya menulis tentang pengembangan diri dan keuangan dengan sentuhan reflektif. Lewat cerita dan insight, saya ingin mengajakmu menemukan makna di balik angka dan rutinitas.
Follow:
- Editor in Chief
Share
29 Menit
Ikigai hidup bahagia dan seimbang
Hidup bahagia dan seimbang adalah impian semua orang.
Navigasi Konten
Empat Pilar IkigaiIkigai dalam Kehidupan Sehari-hariIkigai untuk Kebahagiaan yang Berkelanjutan

Apakah kamu pernah merasa bingung dengan tujuan hidup? Atau mungkin merasa sedang mencari makna dalam rutinitas sehari-hari?

Kalau iya, mungkin saatnya untuk mengenal konsep ikigai, sebuah filosofi Jepang yang bisa membantu menemukan keseimbangan dan kebahagiaan dalam hidup.

Ikigai (生き甲斐) adalah kata dalam bahasa Jepang yang secara harfiah berarti “alasan untuk hidup” atau “alasan untuk bangun di pagi hari.”

- Advertisement -
Ad imageAd image

Konsep ini mengajarkan kita untuk menemukan tujuan hidup yang memberi makna, yang membuat setiap hari terasa berharga.

Kalau diibaratkan, ikigai adalah kombinasi antara hal-hal yang kita cintai, yang kita kuasai, yang dibutuhkan dunia, dan yang bisa menghasilkan pendapatan.

Intinya, menemukan titik temu antara passion, bakat, kontribusi untuk orang lain, dan keberlanjutan finansial.

Empat Pilar Ikigai

Untuk lebih memahaminya, bayangkan empat lingkaran yang saling bertumpuk. Setiap lingkaran ini mewakili satu aspek dalam hidup. Gabungan dari keempat aspek ini adalah ikigai.

1. Apa yang kita cintai?
Ini adalah hal-hal yang benar-benar membuat hati senang. Bisa jadi aktivitas yang membuat waktu berjalan cepat, atau sesuatu yang membuat kita merasa hidup.

Misalnya, kamu mungkin suka melukis, menulis, atau berbicara di depan umum. Hal-hal yang kamu cintai ini adalah bagian pertama dari ikigai. Namun, bukan hanya kesenangan semata, tapi juga sesuatu yang memberi kepuasan batin.

2. Apa yang bisa kita kuasai?
Ini adalah keterampilan atau keahlian yang kita miliki. Terkadang, kita berbakat dalam hal-hal yang tidak kita sadari, seperti kemampuan mendengarkan, menyelesaikan masalah, atau bahkan memahami angka.

Jangan Lewatkan:

Menjadi Super Spesialis atau Multitasking sebagai pilihan arah karier
Menjadi Super Spesialis atau Multitasking, Mana yang Lebih Baik?
Ekosistem Apple Desk Setup
10 Fitur Keren di Ekosistem Apple yang Bikin Produktivitas Makin Ngebut
influencer fatigue di kalangan Gen Z
Influencer Fatigue: Saat Audiens Lelah dan Tak Lagi Percaya Endorse

Mengetahui apa yang bisa kita kuasai adalah kunci untuk berkembang, dan seringkali hal ini bisa membawa kita ke bidang pekerjaan atau aktivitas yang sesuai dengan potensi kita.

Baca Juga:  Generasi Sandwich: Jenis, Penyebab, dan Cara Memutus Rantainya

3. Apa yang dibutuhkan dunia?
Bagian ini berhubungan dengan kontribusi kita kepada orang lain atau masyarakat. Apa yang bisa kita lakukan untuk dunia atau lingkungan sekitar kita?

Bisa jadi itu pekerjaan yang membantu banyak orang, atau bahkan tindakan kecil yang membuat perubahan positif. Misi ini membuat hidup terasa lebih bermakna karena kita merasa terhubung dengan sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri.

4. Apa yang bisa menghasilkan pendapatan?
Terakhir, adalah aspek ekonomi. Apa yang bisa kita lakukan yang juga bisa menghasilkan uang? Tentu saja, kita perlu mencari cara untuk mendukung kehidupan kita, dan mencari pekerjaan atau kegiatan yang tidak hanya membuat kita bahagia, tapi juga bisa membiayai hidup kita.

Mungkin ini adalah pekerjaan impian yang sekaligus memberi kita penghasilan yang cukup.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Ketika keempat aspek ini bertemu, itulah ikigai—suatu keadaan di mana kehidupan terasa penuh makna, bermanfaat, dan memuaskan.

Ikigai dalam sebuah diagram venn.
Ikigai dalam sebuah diagram venn. (Ilustrasi: Setiawan Chogah)

Kalau seseorang tidak memenuhi keempat pilar ikigai, hidupnya mungkin terasa kurang seimbang atau kurang memuaskan. 

1. Jika hanya mengandalkan passion (apa yang disukai dan dikuasai)

Kalau seseorang hanya fokus pada hal-hal yang dia suka, misalnya dia sangat menikmati bermain musik atau menggambar, dia mungkin merasa bahagia dan puas saat melakukannya.

Namun, kalau hanya mengandalkan passion tanpa memikirkan apa yang bisa dia kuasai atau bagaimana hal itu bisa memberi manfaat bagi orang lain, hidupnya mungkin akan terasa kurang bermakna.

Dia bisa merasa senang saat melakukan kegiatan itu, tapi mungkin tidak tahu bagaimana kegiatan itu bisa memberi dampak lebih besar, atau bahkan bagaimana membuatnya menjadi penghidupan yang berkelanjutan.

Baca Juga:  Doom Spending Bikin Gen Z dan Milenial Miskin? Ini Cara Keluar dari Jeratnya

2. Jika hanya mengandalkan profession (apa yang dikuasai dan dibayar mahal untuk melakukannya)

Jika seseorang fokus pada keahlian atau kemampuan yang dia miliki, misalnya dia pandai dalam hal teknis atau memiliki keahlian khusus, dia bisa saja sukses dalam hal pekerjaan atau karier.

Namun, jika dia tidak merasa bahwa keahliannya itu berguna untuk sesuatu yang lebih besar, atau jika keahliannya tidak membuatnya merasa bahagia dan memberi kontribusi pada dunia, dia mungkin akan merasa hidupnya kurang bermakna.

Dia bisa merasa hebat dalam pekerjaannya, tapi tetap merasa ada yang hilang.

3. Jika hanya mengandalkan vocation (apa yang bisa menghasilkan uang dan dibutuhkan dunia)

Fokus hanya pada pekerjaan yang menghasilkan uang, tanpa mempertimbangkan apakah pekerjaan itu sesuai dengan apa yang dia cintai atau kuasai, bisa membuat seseorang merasa hidupnya hanya berputar pada rutinitas yang monoton.

Dia mungkin mendapatkan penghasilan yang stabil, tetapi jika pekerjaan itu tidak memberikan kepuasan batin atau rasa tujuan yang lebih dalam, dia bisa merasa lelah, kosong, atau bahkan tidak bahagia meskipun secara finansial dia cukup aman.

4. Jika hanya mengandalkan mission (apa yang dibutuhkan dunia dan kamu suka melakukannya)

Seseorang yang fokus pada masalah dunia atau ingin memberi manfaat besar bagi orang lain bisa merasa bahwa hidupnya sangat berarti. Namun, jika dia tidak bisa memanfaatkan keahlian atau hal-hal yang dia sukai, dia mungkin merasa kelelahan atau terjebak dalam pekerjaan yang sangat menuntut tanpa merasa menikmati prosesnya.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Bahkan, meskipun ia merasa berkontribusi pada dunia, dia bisa jadi kurang puas atau kehilangan arah karena tidak merasa sepenuhnya bahagia atau tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.

Ikigai dalam Kehidupan Sehari-hari

Ikigai bukanlah konsep yang hanya bisa diterapkan dalam pekerjaan atau karier saja. Filosofi ini juga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dalam hubungan, atau bahkan hobi.

Baca Juga:  7 Cara Mencapai Work Life Balance Biar Hidup Nggak Cuma Soal Kerja

Misalnya, kamu bisa menemukan ikigai dalam mengasuh anak, berkebun, atau berolahraga. Semua itu adalah kegiatan yang bisa membuat hidup lebih berarti karena mereka memberikan kebahagiaan, kepuasan, dan mungkin juga memberi kontribusi pada orang lain atau lingkungan.

Sebagai contoh, seseorang yang bekerja sebagai guru mungkin menemukan ikigai dalam mengajar, karena dia mencintai proses berbagi ilmu, dia mahir dalam bidang yang dia ajarkan, dia memberi kontribusi pada perkembangan generasi muda, dan tentu saja, pekerjaan ini memberi penghasilan yang cukup untuk kehidupannya.

Namun, menemukan ikigai tidak selalu mudah. Banyak orang merasa terjebak dalam rutinitas atau pekerjaan yang tidak mereka sukai. Terkadang, ikigai juga bisa berubah seiring waktu.

Apa yang kita cintai atau butuhkan di masa muda bisa berbeda dengan yang kita inginkan di usia dewasa. Maka, penting untuk terus mengeksplorasi diri, mencoba hal-hal baru, dan terbuka terhadap perubahan.

Ikigai untuk Kebahagiaan yang Berkelanjutan

Keindahan dari ikigai adalah bahwa ia memberikan keseimbangan. Tidak ada yang lebih penting dari aspek lain, semuanya saling melengkapi. Dengan menemukan ikigai, kita bisa hidup dengan lebih fokus, lebih bahagia, dan lebih produktif.

Ketika hidup kita terhubung dengan sesuatu yang lebih dalam—sesuatu yang memberi makna—setiap langkah yang diambil terasa lebih ringan dan penuh semangat.

Jadi, coba pikirkan, apa yang membuatmu merasa hidup? Apa yang kamu cintai, kuasai, dan bisa memberi kontribusi pada dunia? Dan yang tak kalah penting, bagaimana itu bisa mendukung kehidupanmu?

Temukan ikigaimu, dan lihat bagaimana hidup bisa terasa lebih bermakna, penuh energi, dan tentunya lebih bahagia.

Siap menjelajah ikigai? Mulailah dengan langkah kecil, dan biarkan perjalanan ini memberi kebahagiaan yang berkelanjutan!

banner banner
Traktir Writers 🧑🏻‍💻
Hai! Support penulis Techtimes Indonesia, yuk! Dengan traktiran kecil darimu, penulis kami bisa terus semangat bikin konten yang berkualitas dan bermanfaat.
Traktir Sekarang
TAGGED:Gaya HidupHidup BahagiaIkigai
Share tulisan ini, yuk!
Facebook Whatsapp Whatsapp LinkedIn Threads Copy link
Tentang:Setiawan Chogah
Editor in Chief
Follow:

Saya menulis tentang pengembangan diri dan keuangan dengan sentuhan reflektif. Lewat cerita dan insight, saya ingin mengajakmu menemukan makna di balik angka dan rutinitas.

Tulisan Sebelumnya 👈 Ikigai 5 Rekomendasi Buku untuk Hidup Lebih Baik di 2025
👉 Tulisan Selanjutnya Dengan memiliki lebih dari satu sumber penghasilan, kamu punya lebih banyak uang yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Entah itu untuk investasi, menabung, atau bahkan untuk kualitas hidup yang lebih baik. Satu Gaji Tak Cukup, Carilah Sumber Penghasilan Lain
Tidak ada komentar Tidak ada komentar

Silakan login untuk meninggalkan komentar:

Login dengan Google Login dengan X

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Anda harus masuk untuk berkomentar.

Komentari lewat Facebook

- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

gencatan senjata tarif AS-China
Bisnis

Gencatan Senjata Tarif AS-China: Kabar Baik bagi Ekonomi Global dan ASEAN

HarmonyOS
Teknologi

Huawei Rilis Laptop Pertama HarmonyOS, Tantang Windows dan MacOS

Ilustrasi Liquidity Provider di pasar saham Indonesia
Keuangan

Apa Itu Liquidity Provider? Ini Penjelasan dan Daftar Emiten di BEI

sinergi PLN dan Pemprov Banten untuk pemerataan listrik
Bisnis

PLN dan Gubernur Banten Bahas Pemerataan Listrik dan Energi Terbarukan

Tambah Daya Listrik
Bisnis

PLN Hadirkan Promo Tambah Daya 50% Sambut Hari Kebangkitan Nasional

Ruang Baca

Teknologi
Teknologi
techtimes
Bisnis
techtimes
Keuangan
techtimes
Gaya Hidup
techtimes
Sains
techtimes
Kultur
- Advertisement -
Ad imageAd image

Bacaan Selanjutnya

diskon tambah daya listrik PLN

PLN Hadirkan Diskon 50% Tambah Daya Listrik Lewat Promo Bangkit Lebih Terang

Aira Safeeya
Bisnis
12 Mei 2025
Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Cikokol, Badruz Zaman, bersama petugas lapangan berfoto usai apel penyalaan serentak Pasang Baru dan Perubahan Daya pelanggan tegangan rendah, sebagai bagian dari pelaksanaan Program Juliet di wilayah kerja UP3 Cikokol.

Program Juliet: PLN Banten Sambungkan Listrik ke 13.516 Pelanggan pada April 2025

Aira Safeeya
Bisnis
12 Mei 2025
Menurut ilmu neuropsikologi, perasaan seperti syukur dan cinta dapat mengaktifkan bagian otak yang berhubungan dengan ketenangan dan motivasi.

Tubuhmu, Frekuensimu: Sebuah Latihan untuk Mendekat pada Kejernihan

Setiawan Chogah
Insight Sains
9 Mei 2025
Ikigai

Ekosistem Apple 2025: Solusi Teknologi Terintegrasi untuk Profesional Modern

Liora N. Shasmitha
Teknologi
10 Mei 2025
Muat Lagi
Techtimes Indonesia
Facebook X-twitter Instagram Threads Whatsapp

Techtimes Indonesia hadir sebagai media alternatif yang fokus mengabarkan inovasi dan perkembangan terkini di bidang teknologi, bisnis, keuangan, serta tantangan yang kita hadapi setiap hari. Kami menganalisis bagaimana bisnis dan teknologi saling bersinggungan, mempengaruhi, dan memberikan dampak pada berbagai lini kehidupan untuk mewujudkan transformasi budaya di dunia yang semakin saling terhubung ini.

Ad image
  • Tentang Kami
  • Iklan & Partnership
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat dan Ketentuan
  • Kirim TulisanNew
  • Traktir PenulisNew
  • Kontak
  • Teknologi
  • Bisnis
  • Keuangan
  • Sains
  • Gaya Hidup
  • Kultur
  • Insight
  • About Us
  • Advertising & Partnership
  • Privacy Policy
  • Terms & Conditions
  • Guest Post
  • Contact

© 2025 Techtimes Indonesia. All rights reserved.