Sumedang, Techtimes Indonesia – Pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto bergerak cepat mewujudkan visi ekonomi nasional dengan meluncurkan 37 proyek ketenagalistrikan yang tersebar di 18 provinsi.
Langkah besar ini dilakukan dalam 100 hari pertama pemerintahan dan diresmikan pada Senin, 20 Januari, di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, Sumedang, Jawa Barat. Proyek ini tercatat sebagai peresmian proyek ketenagalistrikan terbesar di dunia.
Pembangunan Infrastruktur untuk Perekonomian yang Lebih Baik
Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya penguatan sektor ketenagalistrikan untuk mendukung swasembada energi.
Dengan total kapasitas 3.222,75 MW, proyek-proyek ini tidak hanya akan memenuhi kebutuhan kelistrikan industri tetapi juga memberikan akses listrik ke daerah-daerah terpencil.
“Kita ingin menjadi negara modern, negara maju. Kita ingin meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia. Kita ingin menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia. Untuk itu kita butuh untuk menjadi negara industri,” kata Presiden Prabowo.
Prabowo juga menambahkan bahwa pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) sangat penting untuk mewujudkan ketersediaan listrik yang andal, bersih, dan terjangkau.
Hal ini, menurutnya, akan mendorong pertumbuhan industri serta menarik lebih banyak investasi ke Indonesia.
Transformasi Energi dan Industrialisasi Nasional
“Bangsa kita harus melakukan transformasi ke arah hilirisasi, ke arah industrialisasi secara besar-besaran. Kita akan mulai puluhan proyek-proyek besar tahun ini juga dengan kekuatan bangsa Indonesia sendiri,” tambah Prabowo.
Menurut Presiden, transformasi ini akan mempercepat swasembada energi dalam waktu yang tidak lama. Indonesia akan mengolah sumber daya alamnya menjadi barang jadi, meningkatkan daya saing di pasar global.
Investasi Rp72 Triliun untuk Pertumbuhan Ekonomi
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menjelaskan bahwa total investasi dari 37 proyek ketenagalistrikan ini mencapai Rp72 triliun.
Ini merupakan langkah nyata pemerintah untuk mewujudkan target pertumbuhan ekonomi 8% yang telah dicanangkan.
“Dari 37 proyek tersebut, nilai investasinya Rp72 triliun. (Ini) dalam rangka menerjemahkan kebijakan Bapak Presiden untuk kita menyiapkan infrastruktur listrik, mencapai pertumbuhan ekonomi kita di sekitar 8%,” ujar Bahlil.
Selain itu, Kementerian ESDM juga mempersiapkan pembangunan lebih lanjut melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).
Fokus utama adalah membangun jaringan transmisi untuk mendistribusikan listrik dari pembangkit energi baru terbarukan (EBT) ke pusat-pusat permintaan.
Keandalan Listrik dan Pengurangan Ketergantungan pada BBM
Peresmian 37 proyek ini tidak hanya akan meningkatkan kapasitas kelistrikan tetapi juga mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Beberapa pembangkit besar seperti PLTA Jatigede (110 MW), PLTA Asahan 3 (174 MW), dan PLTS IKN (50 MWac) akan menjadi pilar utama kelistrikan di wilayah masing-masing.
Selain itu, 11 proyek transmisi dan gardu induk yang baru beroperasi akan memperkuat jaringan kelistrikan nasional. Salah satunya adalah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV yang menghubungkan GI Kolaka dengan industri nikel di Pomala.
Komitmen PLN dalam Mewujudkan Infrastruktur Energi
Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, mengungkapkan komitmen PLN untuk mendukung rencana pembangunan ketenagalistrikan ini.
“Kami di PLN terus membangun kapasitas SDM yang semakin mumpuni, organisasi yang semakin lincah, serta kolaborasi yang semakin luas dengan berbagai negara dan perusahaan nasional maupun multinasional. Sehingga PLN sebagai pengelola sektor kelistrikan nasional menjadi semakin kuat, keuangannya kian sehat, dan geraknya makin trengginas,” pungkas Darmawan.
Proyek-Strategis yang Mengubah Wajah Indonesia
Sebanyak 37 proyek ketenagalistrikan yang baru diresmikan meliputi 26 pembangkit dengan total kapasitas 3.222,75 MW dan 11 proyek transmisi serta gardu induk sepanjang 739,71 km.
Proyek ini tidak hanya akan mendukung kebutuhan listrik saat ini, tetapi juga mempercepat transformasi ekonomi Indonesia ke arah industri yang lebih maju dan berkelanjutan.
Dengan langkah besar ini, Indonesia siap menghadapi tantangan ekonomi global dan memanfaatkan potensi energi terbarukan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang ambisius.