Techtimes Indonesia – Pernahkah kamu merasa sudah berusaha keras belajar sesuatu, tapi tiba-tiba merasa stuck dan tidak ada kemajuan? Itu adalah bagian dari learning curve—kurva pembelajaran yang menggambarkan perjalanan kita dari pemula hingga mahir.
Setiap orang pasti melewati beberapa fase dalam belajar, dan salah satu yang paling menantang adalah fase yang dikenal sebagai plateau phase atau fase datar.
Gagasan kurva pembelajaran pertama kali diajukan oleh Dr. Hermann Ebbinghaus pada tahun 1885 saat mengembangkan teori kurva lupa miliknya.
Teorinya dirancang untuk memahami bagaimana orang menyimpan dan kehilangan informasi.
Teori ini membantu organisasi memahami kapan dan mengapa kita kehilangan informasi dan bagaimana kita dapat melawan hilangnya pengetahuan ini.
Teori kurva pembelajaran didasarkan pada konsep bahwa ada periode awal di mana jumlah yang diinvestasikan pada pembelajar jauh lebih banyak daripada keuntungan yang didapat.
Namun, setelah melewati kurva pembelajaran, keuntungannya menjadi jauh lebih besar daripada investasi.
Idenya di sini adalah bahwa semakin sering karyawan berlatih suatu tugas, semakin baik mereka dalam mengerjakannya, yang berarti biaya pelatihan yang lebih rendah dan hasil yang lebih tinggi dari waktu ke waktu.
Model kurva pembelajaran membantu melacak kemajuan pelatihan, meningkatkan produktivitas, dan memprediksi kinerja dan peningkatan peserta didik dari waktu ke waktu.
Nah, agar kamu semakin memahami beberapa step normal yang akan kamu lewati setiap kali belajar sesuatu yang baru, pada artikel ini kita akan membahas lebih dalam tentang lerning curve yang disertai dengan contoh aplikatif. Simak sampai selesai, ya!
5 Fase dalam Learning Curve
Fase Pembelajaran Awal (Slow Beginning)
Ketika pertama kali mulai belajar sesuatu yang baru, kita biasanya sangat antusias. Setiap informasi atau keterampilan baru terasa menarik dan memotivasi kita untuk terus maju.
Di fase ini, kamu akan merasa banyak kemajuan dalam waktu singkat. Segala sesuatu yang baru tampak menyenangkan, dan kamu merasa seperti sedang melangkah cepat.
Ambillah contoh kamu sedang tertarik untuk belajar membuat website menggunakan WordPress atau HTML/CSS. Di awal-awal, kamu mungkin mempelajari struktur dasar halaman website, menambahkan teks, gambar, dan memilih template.
Segala hal baru terasa menarik, dan kamu senang karena akhirnya website pertama kamu mulai terbentuk.
Fase Peningkatan Pesat (Steep Acceleration)
Setelah melewati fase awal, kamu mulai merasa kemampuanmu berkembang pesat. Di fase ini, kamu merasa sangat terampil dan dapat mengerjakan lebih banyak hal dalam waktu yang relatif singkat.
Seperti belajar membuat website tadi, di fase ini, kamu sudah mulai memahami struktur website yang lebih kompleks, seperti menambahkan elemen interaktif (misalnya formulir kontak) atau membuat tampilan responsif yang bekerja di perangkat mobile.
Kamu bisa menyesuaikan template dan mulai menambahkan fitur seperti galeri gambar, animasi, atau bahkan e-commerce untuk website.