Jakarta, Techtimes Indonesia – Manus AI, perusahaan kecerdasan buatan asal Tiongkok, memperkenalkan agen AI baru bernama Manus pada Kamis lalu.
Peluncuran ini langsung mencuri perhatian di media sosial, dengan banyak pihak yang membandingkan Manus dengan GPT dan menyebutnya sebagai “disruptor kedua” setelah DeepSeek.
Manus: Agen AI Otonom, Bukan Sekadar Chatbot
Pengembang Manus AI mengklaim bahwa produk terbaru mereka bukanlah chatbot biasa. Manus dirancang sebagai agen AI yang sepenuhnya otonom, yang tidak hanya mampu menghasilkan ide, tetapi juga dapat menjalankan tugas secara mandiri. Fitur ini membedakan Manus dari AI konvensional lainnya.
Permintaan Akses Melejit, Kode Undangan Dijual dengan Harga Fantastis
Antusiasme terhadap Manus terlihat dari lonjakan permintaan akses ke layanan ini. Beberapa laporan bahkan menyebutkan bahwa kode undangan untuk mencoba Manus diperdagangkan dengan harga yang sangat tinggi, mencapai 100.000 yuan (sekitar Rp215 juta) di platform jual beli Xianyu.
Manus Terus Tampil Unggul dalam Benchmarking
Berdasarkan pengujian GAIA Benchmark, Manus diklaim telah melampaui kemampuan model-model AI dari OpenAI dalam berbagai tingkat kesulitan. Ini membuat Manus dipandang sebagai salah satu AI yang paling unggul di pasar, dengan potensi untuk mengubah industri kecerdasan buatan secara signifikan.
Perubahan Kepemilikan dan Pendanaan dari Tencent
Pada akhir 2024, Manus AI mengalami perubahan kepemilikan setelah pendiri awalnya, Xiao Hong, keluar dari jajaran pemegang saham. Sejak perubahan ini, sejumlah investor besar, termasuk Tencent, turut menanamkan modal di perusahaan tersebut. Manus AI juga mendapat pendanaan awal dari ZhenFund pada 2022, yang memperkuat posisinya di pasar.
Manus AI Membangun Ekosistem Bisnis Baru
Analis menilai strategi ekosistem yang dibangun oleh Manus AI berpotensi memperkenalkan model bisnis baru dalam industri. Mereka memprediksi bahwa agen AI seperti Manus akan menjadi aplikasi AI terbesar kedua setelah pencarian berbasis AI, yang dapat membuka peluang besar di berbagai sektor.
Tren Agen AI Semakin Berkembang
Tren penggunaan agen AI diperkirakan akan terus berkembang. Laporan dari Gartner pada awal 2024 menyebutkan bahwa 21% perusahaan telah mengintegrasikan agen AI dalam operasional mereka, dengan proyeksi angka ini akan melonjak lebih dari 80% pada 2026.
Dengan berbagai inovasi dan pendanaan besar, Manus AI siap menjadi pemain utama dalam industri kecerdasan buatan, dan agen AI otonom mereka menjadi langkah penting menuju masa depan yang lebih cerdas.