Timika, Techtimes Indonesia – PT Honay Ajkwa Lorentz (HAL) bersama TMP akan membangun pabrik semen dan keramik berbahan baku tailing dari PT Freeport Indonesia di Timika, Papua. Dengan nilai investasi sekitar Rp 3,1 triliun, proyek ini diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan ekonomi lokal, seiring dengan upaya pelestarian lingkungan yang menjadi fokus utama.
Investasi Besar untuk Papua
Pembangunan pabrik ini dilatarbelakangi oleh data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Papua, yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi triwulan III 2024 sebesar 1,66% (y-on-y).
Namun, meskipun ada potensi besar, daerah Papua masih dihadapkan pada tantangan infrastruktur yang terbatas. Pemerintah telah mendukung pelaku industri untuk berinvestasi dengan tujuan membangun keberlanjutan yang juga memperhatikan pelestarian lingkungan.
“Dengan pembangunan pabrik ini, kami berharap dapat memberikan dampak positif bagi Papua, baik dalam hal perekonomian maupun pelestarian lingkungan,” ujar Fenty Widiyawati, Direktur PT Honay Ajkwa Lorentz.
Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan
Proyek ini mengedepankan pengelolaan tailing yang serius dan sesuai dengan regulasi pemerintah Indonesia mengenai pelestarian lingkungan.
Fenty menambahkan bahwa pengelolaan tailing akan melibatkan serangkaian proses mulai dari pengumpulan hingga pembuangan yang dilakukan dengan hati-hati.
“Pengelolaan tailing kami lakukan secara serius, dan ini merupakan salah satu cara kami mendukung peraturan pemerintah Indonesia dalam pelestarian lingkungan,” tegas Fenty.
Program Rekrutmen dan Pelatihan untuk Orang Asli Papua
Proyek pabrik ini juga membuka peluang besar bagi masyarakat Papua. Pada awal Februari 2025, HAL dan TMP akan mengadakan proses rekrutmen dengan komposisi 80% tenaga kerja dari orang asli Papua (OAP).
Seluruh calon karyawan akan diberikan pelatihan keterampilan, seperti bahasa Inggris, kelistrikan, dan mekanik, untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam dunia kerja.
“Selain membuka lapangan kerja, kami juga akan memberikan pelatihan kepada seluruh pegawai yang diterima, agar mereka siap untuk berkontribusi dalam proses operasional pabrik,” tambah Fenty.
Agenda Rangkaian Kegiatan Pembangunan
Beberapa agenda penting dalam rangkaian pembangunan pabrik ini mencakup rapat kerja investasi yang akan diadakan di Surabaya pada 6 hingga 8 Januari 2025. Kemudian, pada 10 Januari 2025, akan ada perapihan area pabrik dan doa bersama dari perwakilan suku di Timika.
Selain itu, pada 20 Januari 2025, pelantikan manajemen dan seminar mengenai pengembangan tenaga kerja akan diselenggarakan.
Proyek Menjanjikan untuk Papua
Pabrik semen dan keramik ini akan dibangun di Jl. Nabire Mil 32, Timika, dengan luas lahan 9 hektar pada tahap pertama. Proyek ini diperkirakan akan menyerap antara 500 hingga 900 lapangan pekerjaan.
Setelah selesai pada tahun 2026, pabrik ini ditargetkan untuk memproduksi 21 juta ton semen pada tahap pertama.
Fenty juga menekankan bahwa pembangunan infrastruktur pendukung akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan operasional pabrik dan memastikan keberlanjutan proyek ini.
“Sebelum pembangunan pabrik ini, kami sudah mempersiapkan pembangunan infrastruktur yang akan mendukung operasional pabrik. Kami mengundang para investor untuk bergabung bersama kami, dan kami yakin pabrik semen dan keramik ini akan membantu menekan harga semen di Papua,” tutup Fenty.
Dengan proyek ini, diharapkan Papua tidak hanya mendapatkan keuntungan ekonomi tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan yang berkelanjutan bagi masyarakat lokal.