Indonesia menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan sekitar sembilan juta talenta digital pada tahun 2030 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Menanggapi hal ini, Generation Girl, sebuah yayasan dan komunitas, berkomitmen membekali perempuan muda dengan keterampilan di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).
Meningkatkan Keterampilan Digital Perempuan Muda
Setiap akhir pekan, puluhan perempuan berusia 15 hingga 25 tahun berkumpul untuk mengikuti kelas web development yang diselenggarakan oleh Generation Girl. Salah satu peserta, Maria Fransiska, yang berlatar belakang pendidikan psikologi, tertarik mempelajari teknologi untuk memperluas wawasan dan keterampilannya.
“Motivasi aku mengikuti kelas ini adalah untuk belajar skill digital terutama web development. Yang aku dapatkan adalah bagaimana caranya kita bisa membuat website meskipun sederhana, tapi dari awal sampai akhir bisa jadi,” ujar Maria.
Mendorong Kepemimpinan Perempuan di Industri Teknologi
Anbita Nadine Siregar, pendiri Generation Girl, percaya bahwa dengan memberikan kesempatan belajar praktis, perempuan dapat meningkatkan kemampuan dan siap bersaing di industri teknologi.
“Kalau mereka sudah bikin proyek dan mereka sudah membuktikan ke diri sendiri, mereka sudah langsung percaya diri, dan bisa ‘play with the boys’. Intinya mereka sudah bisa langsung sukses di dalam bidang ini,” jelas Nadine.
Generation Girl menawarkan program edukasi praktis yang memungkinkan peserta melakukan praktik langsung, bukan sekadar mempelajari teori. Nadine menambahkan, “Cuma 30 persen partisipasi perempuan di dalam industri STEM, bukan cuma di Indonesia tapi secara global.”
Menyiapkan Talenta Digital untuk Masa Depan
Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan sekitar sembilan juta talenta digital pada tahun 2030 untuk mendukung ekonomi digital. Generation Girl berupaya menciptakan representasi yang seimbang antara perempuan dan laki-laki di industri STEM, termasuk pada posisi kepemimpinan.
“Harapan kami di Generation Girl itu tentu bakal ada equal representation, antara perempuan dan laki-laki. Enggak cuma STEM industri saja, tapi posisi yang lebih tinggi lagi di industri STEM. Jadi, kalau bisa VP level, C-suite level, leadership level. Kami mau ada rasio yang 50%-50% antara perempuan dan laki-laki,” ungkap Nadine.
Melalui inisiatif ini, Generation Girl bertekad mendukung dan menginspirasi remaja perempuan untuk meraih karier impian di industri teknologi, serta berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan talenta digital Indonesia di masa depan.