Techtimes Indonesia – Film Interstellar yang dirilis pada tahun 2014, disutradarai oleh Christopher Nolan, berhasil menyuguhkan pengalaman menonton yang luar biasa.
Tidak hanya dari segi visual dan cerita, tapi juga dari aspek ilmiah yang diangkat dalam film ini. Salah satu konsep yang menarik perhatian adalah teori waktu yang dipengaruhi oleh gravitasi, di mana satu jam di planet tertentu bisa setara dengan tujuh tahun di bumi.
Konsep ini terinspirasi dari teori fisika yang diajarkan oleh Albert Einstein dalam teori relativitas umum. Apa sebenarnya yang terjadi di balik fenomena tersebut?
Konsep Relativitas Waktu dalam Teori Fisika
Dalam film Interstellar, karakter utama, Cooper (diperankan oleh Matthew McConaughey), bersama timnya pergi menjelajahi planet yang berada dekat dengan lubang hitam (black hole) bernama Gargantua.
Ketika mereka berada di dekat planet tersebut, waktu di sana berjalan jauh lebih lambat dibandingkan dengan waktu di bumi. Hal ini membuat satu jam yang mereka habiskan di planet itu setara dengan tujuh tahun di bumi.
Fenomena ini dijelaskan oleh teori relativitas umum yang dikembangkan oleh Albert Einstein. Teori ini menyatakan bahwa gravitasi memiliki pengaruh besar terhadap waktu.
Semakin kuat medan gravitasi suatu objek, semakin lambat waktu yang dialami oleh objek yang berada dalam medan gravitasi tersebut. Hal ini disebut sebagai gravitational time dilation.
Dalam film ini, planet yang berada sangat dekat dengan lubang hitam memiliki gravitasi yang sangat kuat, sehingga waktu di sana berjalan lebih lambat dibandingkan dengan tempat yang jauh dari lubang hitam, seperti bumi.
Lubang Hitam dan Pengaruh Gravitasi terhadap Waktu
Lubang hitam adalah salah satu fenomena paling misterius dalam alam semesta. Sebuah lubang hitam terbentuk ketika sebuah bintang yang sangat besar meledak dalam proses supernova dan kolaps menjadi objek dengan massa yang sangat padat.
Gravitasi di sekitar lubang hitam sangat kuat, sehingga bahkan cahaya pun tidak bisa melarikan diri. Keberadaan lubang hitam ini menjadi kunci dalam menjelaskan fenomena waktu yang terjadi di dalam Interstellar.

Di dekat lubang hitam, ruang dan waktu terdistorsi dengan sangat ekstrem. Fenomena ini dikenal dengan nama spaghettification, yaitu perubahan bentuk benda yang terdekat dengan lubang hitam menjadi panjang dan ramping akibat tarikan gravitasi yang sangat kuat.
Dalam konteks waktu, gravitasi yang kuat menyebabkan waktu di sekitar lubang hitam berjalan lebih lambat dibandingkan di tempat dengan gravitasi lebih lemah, seperti bumi.
Itulah sebabnya dalam film, waktu di planet yang dekat dengan Gargantua terasa sangat berbeda dengan waktu di bumi.
Apakah Teori Ini Benar Secara Ilmiah?
Meskipun Interstellar adalah sebuah film fiksi ilmiah, konsep-konsep yang diangkat dalam film ini cukup akurat secara ilmiah, berkat bantuan dari fisikawan teoretis Kip Thorne yang menjadi konsultan ilmiah di balik pembuatan film.
Thorne bahkan menulis sebuah buku yang menjelaskan tentang teori relativitas umum dan lubang hitam yang diangkat dalam film ini.
Meskipun ada beberapa elemen fiksi untuk keperluan plot, seperti perjalanan antar dimensi dan tesseract, dasar dari teori waktu yang dilambatkan oleh gravitasi adalah sebuah kenyataan ilmiah yang telah terbukti dalam eksperimen dan pengamatan ilmiah.
Salah satu contoh nyata adalah eksperimen yang melibatkan jam atom yang dipasang di pesawat terbang yang terbang dengan kecepatan tinggi.
Jam atom ini menunjukkan waktu yang sedikit lebih lambat dibandingkan dengan jam atom yang tetap berada di bumi, sesuai dengan teori relativitas khusus.
Meningkatkan Pemahaman Fisika Melalui Film
Interstellar berhasil memperkenalkan konsep-konsep fisika yang kompleks kepada penonton dari berbagai kalangan. Dengan memadukan teori ilmiah dengan cerita yang emosional dan visual yang memukau, film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga membuka mata banyak orang tentang keajaiban alam semesta.
Bagi kamu yang tertarik untuk belajar lebih lanjut tentang fisika dan teori relativitas, film ini bisa menjadi titik awal yang menarik untuk memahami dasar-dasar teori fisika modern.
Film Interstellar berhasil menggabungkan elemen fiksi ilmiah dan fakta ilmiah dengan cara yang menarik dan mudah dipahami.
Konsep waktu yang berbeda antara planet dekat lubang hitam dan bumi, yang membuat satu jam setara dengan tujuh tahun, adalah gambaran dari teori relativitas umum yang diajarkan oleh Albert Einstein.
Meskipun cerita dalam film ini banyak menggunakan imajinasi, konsep dasar yang dijelaskan di baliknya sangat akurat secara ilmiah. Dengan begitu, film ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarana untuk mengenal lebih jauh tentang dunia fisika yang menakjubkan.
Jadi, setelah menonton Interstellar, kamu pasti akan melihat dunia fisika dengan cara yang lebih menarik dan penuh rasa ingin tahu!