Techtimes Indonesia – Pernahkah kamu merasa hidupmu selalu tidak adil? Atau mungkin merasa bahwa segala hal buruk selalu menimpamu?
Jika iya, bisa jadi kamu sedang terjebak dalam pola pikir victim mentality, atau mentalitas korban.
Victim mentality adalah pola pikir di mana seseorang merasa selalu menjadi korban dari situasi yang ada.
Orang dengan mentalitas ini sering kali merasa tak berdaya dan terus-menerus menyalahkan keadaan atau orang lain atas kesulitan yang mereka alami.
Ciri-ciri Victim Mentality
Ciri utama dari victim mentality adalah kecenderungan untuk merasa selalu terperangkap dalam kesulitan. Setiap masalah, sekecil apapun, akan dilihat sebagai penghalang besar.
Mereka yang memiliki mentalitas ini merasa seakan-akan hidup mereka selalu tidak adil dan tidak pernah mendapatkan kesempatan yang sama dengan orang lain.
Mengapa Victim Mentality Bisa Menghambat Perkembangan Diri?
Menurut Setiawan Chogah, seorang Personal Growth and Financial Storyteller, victim mentality bisa menjadi pembunuh besar dalam perkembangan diri.
Ketika kamu merasa selalu menjadi korban, kamu cenderung pasif dan tidak mencari solusi.
Ini menghalangi kemajuan karena kamu hanya fokus pada masalah dan kesulitan tanpa mencari cara untuk menghadapinya.

Mentalitas korban tidak hanya merusak diri sendiri, tapi juga hubunganmu dengan orang lain. Kamu akan merasa tidak dipahami dan terisolasi.
Kepercayaan dirimu pun akan menurun, karena kamu merasa tidak berdaya untuk mengubah nasib.
Hubungan pribadi dan profesional pun bisa terganggu karena kamu cenderung menyalahkan orang lain atas kegagalan.
Langkah Menghindari Jerat Victim Mentality
Langkah Pertama: Sadarilah Bahwa Kamu Memiliki Pilihan
Langkah pertama yang harus dilakukan untuk mengatasi victim mentality adalah dengan menyadari bahwa kamu memiliki pilihan dalam hidup.
Setiawan Chogah menekankan pentingnya mengambil tanggung jawab penuh atas hidupmu.
Kamu bukan hanya sekadar penonton dalam kisah hidupmu, tetapi juga penulisnya.