Techtimes Indonesia – Film Interstellar yang dirilis pada tahun 2014 memang menjadi salah satu karya sinematik yang paling mencuri perhatian.
Disutradarai oleh Christopher Nolan, film ini menyajikan cerita luar biasa yang menggabungkan elemen fiksi ilmiah dan teori ilmiah yang kompleks.
Meskipun banyak yang berpendapat bahwa film ini lebih condong ke dunia fiksi, ada banyak fakta sains yang sebenarnya cukup akurat dan menarik untuk dibahas.
Dalam artikel ini, kita akan mengupas 5 fakta sains dalam Interstellar yang pasti akan membuatmu terkesan.
1. Lubang Hitam dan Waktu Relatif
Salah satu elemen sains paling penting yang muncul dalam Interstellar adalah konsep lubang hitam. Film ini menggambarkan sebuah lubang hitam supermasif yang dikenal dengan nama Gargantua.
Lubang hitam ini memiliki gaya gravitasi yang sangat kuat sehingga dapat mempengaruhi waktu di sekitarnya. Fenomena ini dikenal dengan istilah time dilation atau dilatasi waktu.
Dalam film, karakter utama, Cooper dan timnya, mengunjungi planet yang berada dekat dengan lubang hitam tersebut. Ketika mereka berada di sana, satu jam di planet tersebut setara dengan tujuh tahun di Bumi.
Fenomena ini benar-benar berdasarkan pada teori relativitas umum Albert Einstein yang menjelaskan bahwa waktu bergerak lebih lambat di dekat objek yang memiliki gravitasi besar, seperti lubang hitam.
2. Visual Lubang Hitam yang Realistis
Selain cerita yang menarik, visual dalam Interstellar juga patut diacungi jempol. Salah satu pencapaian terbesar adalah bagaimana film ini menggambarkan lubang hitam Gargantua secara visual.
Para ilmuwan dan pembuat film bekerja sama untuk menciptakan gambaran yang akurat berdasarkan teori fisika.
Gambaran lubang hitam yang ditampilkan dalam Interstellar memanfaatkan simulasi komputer canggih yang mencerminkan cara cahaya berinteraksi dengan gravitasi lubang hitam.
Hasilnya adalah tampilan visual yang sangat realistis dan belum pernah dilihat sebelumnya dalam dunia perfilman.
Bahkan, visual lubang hitam ini dianggap sangat akurat dan menjadi salah satu ikon dalam film sains fiksi.
3. Planet yang Dihuni oleh Air dan Gelombang Raksasa
Dalam Interstellar, Cooper dan timnya mengunjungi sebuah planet yang permukaannya dipenuhi oleh air dengan gelombang raksasa.
Meskipun tampak seperti bagian dari imajinasi sutradara, sains di balik planet ini juga cukup masuk akal.
Secara ilmiah, planet seperti ini bisa saja ada, terutama jika kita mempertimbangkan kemungkinan bahwa planet tersebut berada sangat dekat dengan bintang atau lubang hitam yang mempengaruhi gravitasinya.
Gravitasi yang kuat dapat menyebabkan gelombang pasang yang luar biasa besar, yang pada gilirannya menciptakan gelombang raksasa di permukaan planet.
Fenomena ini pernah dibahas oleh para ilmuwan sebagai bagian dari studi mengenai planet ekstrasurya yang mungkin memiliki kondisi yang serupa.
4. Teori Multiverse dan Dimensi Lain
Salah satu tema menarik dalam Interstellar adalah gagasan tentang multiverse atau keberadaan dimensi lain yang saling terhubung.
Dalam film, para karakter menjelajahi ruang waktu dan melihat kemungkinan adanya dimensi-dimensi lain yang berfungsi sebagai pintu menuju solusi bagi umat manusia yang sedang menghadapi krisis.
Meskipun teori multiverse masih menjadi topik perdebatan di kalangan ilmuwan, konsep ini berakar pada teori fisika kuantum dan teori string.
Para ilmuwan berpendapat bahwa alam semesta kita mungkin hanya salah satu dari banyak alam semesta yang ada, dengan hukum fisika yang berbeda di setiap dimensi.
Meskipun belum ada bukti kuat untuk mendukung teori ini, film Interstellar menyajikannya dengan cara yang menarik dan memikat.
5. Cinta sebagai Kekuatan yang Menghubungkan
Salah satu tema paling emosional dalam Interstellar adalah ide bahwa cinta memiliki peran penting dalam menentukan masa depan umat manusia.
Meskipun ini lebih merupakan konsep filosofis daripada ilmiah, sutradara Christopher Nolan mencoba mengaitkan cinta dengan sains, terutama dalam cara cinta dapat mempengaruhi keputusan-keputusan besar yang diambil oleh karakter-karakternya.
Beberapa ilmuwan percaya bahwa sains dan emosi manusia memang dapat terhubung, meskipun cinta tidak bisa dijelaskan sepenuhnya dengan teori ilmiah.
Namun, dalam konteks Interstellar, cinta digunakan sebagai cara untuk menggambarkan bagaimana manusia dapat berhubungan dengan hal-hal yang tidak terlihat atau tidak terukur dalam dunia fisika dan ruang waktu.
Interstellar memang bukan hanya sebuah film fiksi ilmiah biasa. Di balik cerita dan visual yang memukau, terdapat banyak konsep sains yang benar-benar akurat dan relevan dengan dunia nyata.
Dari lubang hitam, dilatasi waktu, hingga gagasan tentang multiverse, film ini berhasil menggabungkan hiburan dan pengetahuan ilmiah dengan sangat apik.
Jika kamu seorang penggemar sains dan film, Interstellar pasti akan memberikan pengalaman menonton yang tak terlupakan.