Techtimes Indonesia โ Ketidakpastian ekonomi global kembali menguat setelah rencana kebijakan pajak imbal balik (reciprocal tax) dari mantan Presiden AS Donald Trump mencuat dalam kampanye terbarunya menjelang Pilpres 2025.
Kebijakan ini berpotensi memicu ketegangan dagang baru yang bisa mengguncang perekonomian dunia, termasuk negara berkembang seperti Indonesia.
Bagi para pekerja dan freelancer, situasi ini menjadi alarm penting untuk mulai merancang strategi bertahan menghadapi efek domino ekonomi global yang makin tak menentu.
Pengurangan proyek, pemangkasan anggaran perusahaan, hingga ancaman PHK bukan lagi sekadar kemungkinan.
Namun, bukan berarti kamu harus pasrah.
Ada banyak cara cerdas agar tetap stabil, bahkan bisa berkembang meskipun dunia sedang bergolak.
Berikut ini tujuh langkah bertahan yang bisa langsung kamu terapkan saat ini juga.
1. Diversifikasi Penghasilan Itu Penting
Jangan hanya bergantung pada satu sumber penghasilan, apalagi kalau kamu seorang freelancer.
Kamu bisa mulai mencari proyek dari platform freelance internasional seperti Upwork, Fiverr, atau Toptal untuk memperluas jangkauan klien.
Selain itu, coba kembangkan passive income dari konten digital, kelas online, atau produk digital seperti e-book.
Langkah ini membuatmu lebih tahan banting jika salah satu sumber penghasilan mendadak menghilang.
2. Asah Skill Baru Sesuai Kebutuhan Pasar
Kondisi ekonomi yang lesu justru jadi momentum bagus untuk belajar skill baru.
Fokus pada keterampilan yang saat ini paling dibutuhkan seperti digital marketing, data analysis, desain UI/UX, atau kemampuan coding dasar.
Banyak kursus online berkualitas yang bisa kamu akses secara gratis maupun berbayar melalui platform seperti Coursera, Skillshare, hingga RevoU.
Dengan menambah skill, kamu bisa meningkatkan value diri dan membuka lebih banyak peluang kerja.
Lihat juga artikel lainnya di kategori teknologi atau keuangan untuk mengetahui tren karier digital masa kini.
3. Kelola Keuangan Pribadi Lebih Bijak
Di masa sulit, pengelolaan keuangan jadi kunci bertahan yang tidak boleh disepelekan.
Buat catatan pemasukan dan pengeluaran secara rinci agar kamu tahu ke mana uangmu pergi setiap bulan.
Prioritaskan kebutuhan utama dan potong pengeluaran yang tidak penting.
Gunakan aplikasi keuangan seperti Money Lover atau Spendee untuk membantu memantau kondisi keuanganmu secara real time.
Sikap bijak dalam finansial juga melindungimu dari risiko utang konsumtif yang bisa memperburuk situasi.
Baca juga panduan mengelola uang untuk pemula di tag investasi.
4. Bangun Personal Branding Secara Konsisten
Di era digital, personal branding bisa jadi pembeda utama antara kamu dan pesaingmu di dunia kerja.
Mulai dari memperkuat profil LinkedIn, membuat portofolio online di Behance atau Notion, hingga aktif di media sosial dengan konten edukatif seputar bidang keahlianmu.
Semakin dikenal dan dipercaya, semakin besar peluangmu mendapatkan proyek atau kerja sama strategis.
Jangan ragu untuk berbagi insight, pengalaman, atau tips agar orang lain bisa mengenal nilai unik yang kamu tawarkan.
5. Jalin Relasi dan Perluas Networking
Ketika peluang kerja semakin terbatas, jaringan bisa jadi jalan pintas untuk mendapatkan informasi kerja atau proyek.
Ikut komunitas profesional di Telegram, LinkedIn, atau ikut event-event online seperti webinar atau workshop.
Manfaatkan waktu untuk membangun koneksi dengan orang-orang di bidang serupa maupun lintas sektor.
Kadang peluang terbaik datang bukan dari hard skill, tapi dari siapa yang mengenalmu.
6. Jaga Kesehatan Mental dan Fisik
Ekonomi yang tidak menentu bisa memicu stres, burnout, bahkan gangguan kesehatan mental jika kamu tidak menjaga keseimbangan hidup.
Sisihkan waktu untuk self-care, meditasi ringan, olahraga rutin, atau sekadar istirahat dari gadget.
Kesehatan mental yang baik akan membuatmu lebih fokus, lebih kreatif, dan lebih adaptif menghadapi tantangan.
Ingat, kamu tidak bisa bekerja dengan optimal jika kondisi tubuh dan pikiranmu sedang tidak sehat.
7. Manfaatkan Peluang dari KrisisDi balik setiap krisis, selalu ada peluang.
Contohnya, saat banyak orang beralih ke digital, kamu bisa menawarkan jasa pembuatan website, manajemen media sosial, atau pelatihan online.
Pikirkan masalah yang sedang dialami banyak orang saat ini, lalu posisikan dirimu sebagai bagian dari solusi.
Banyak startup justru lahir di masa krisis karena mereka bisa melihat celah yang tidak dilihat orang lain.
Kamu juga bisa mengeksplorasi dunia UMKM dan startup sebagai opsi jangka panjang.
Kesimpulan
Lesunya ekonomi global memang menantang, tapi bukan akhir dari segalanya.
Dengan strategi yang tepat, pengelolaan yang bijak, dan sikap adaptif, kamu tetap bisa bertahan dan berkembang dalam situasi sulit.
Ingat, perubahan besar sering dimulai dari langkah kecil yang konsisten.
Teruslah belajar, berjejaring, dan jadikan krisis sebagai batu loncatan menuju versi terbaik dari dirimu.