Serang, Techtimes Indonesia โ Berawal dari kisah perselingkuhan yang viral nan menghebohkan di Kota Serang, Banten, Norma menjelma menjadi film bioskop berjudul Norma: Antara Menantu dan Mertua yang lagi tayang di bioskop.
Berlatar kisah asli, film Norma yang dibintangi oleh Tissa Biani, Yusuf Mahardika, dan Wulan Guritno ini mengambil berbagai lokasi ciamik yang ada di Kota Serang. Mau tahu dimana saja? Simak yuk.
1. Masjid Agung Banten Lama
Berbagai adegan diambil di kawasan Masjid Agung Banten Lama. Mulai dari pengajian di teras masjid, Norma (Tissa Biani) berjalan di lorong masjid untuk mengambil paket dari Irfan (Yusuf Mahardika), dilakukan di masjid yang dibangun pertama kali pada 1556 oleh Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570), sultan pertama dari Kesultanan Banten, putra pertama dari Sunan Gunung Jati.

FYI, Masjid Agung Banten adalah salah satu masjid tertua di Indonesia yang penuh dengan nilai sejarah dan dikunjungi umat muslim dari penjuru negeri untuk berziarah.
Dengan payung-payung ala Masjid Nabawi Madinah, menjadi daya tarik masjid ini sebagai destinasi wisata religi.
2. Masjid Ats-Tsauroh Kota Serang
Foto pernikahan viral Norma dan Roji (dalam film bernama Irfan) yang viral dengan ekspresi mertua yang agak bengis, direka ulang dalam film ini. Meski aslinya dilakukan di rumah tapi dalam film dilakukan di Masjid Agung Ats-Tsauroh Kota Serang.

Masjid yang dahulu disebut Masjid Pegantungan ini salah satu masjid tua di Serang, Banten. Dibangun pada era Bupati Pandeglang, Rd. Tumenggung Basudin Tjondronegoro (1870-1888), nama Ats-Tsauroh yang berarti perjuangan disematkan pada masjid ini tahun 1974.
Masjid ini tampil cantik di 2025 dengan kehadiran meriam-meriam dan piramida kaca. Recommended untuk wisata religi.
3. Pasar Lama
Adegan Norma dan Rina sang mertua (Wulan Guritno) pulang pengajian memakai becak, mengambil latar di Pasar Lama Kota Serang. Sampai saat ini becak masih bisa ditemukan di Pasar Lama.
ย ย ย ย ย Lihat postingan ini di Instagramย ย ย ย ย ย ย ย ย ย ย
Sejak 1 Januari 2023,Pemerintah Kota Serang mengembangkan Pasar Lama menjadi Zona KHAS (Kuliner Halal, Aman dan Sehat). Maka hadirlah kawasan food court Katuran Dahar sebagai wisata kuliner di sini.
4. Alun-alun Kota Serang
Norma diceritakan dalam film sangat suka apem cukit, apem putih yang dicocol dengan gula cair.
Jajanan khas Pandeglang ini dalam film bisa ditemukan di Alun-alun Kota Serang meskipun pada kenyataannya tidak ada pedagang asem cukit di tempat ini.
Lagipula saat weekday, pedagang kaki lima dilarang berjualan di sini.
Asal tahu, Alun-alun yang berada di Jalan Veteran Kotabaru, Kecamatan Serang Kota, Kota Serang ini terbagi menjadi dua wilayah yakni Alun-alun Timur dan Alun-alun Barat.
Alun-Alun Timur memiliki fungsi yang pada umumnya sebagai sarana berolahraga.
Sedangkan Alun-alun Barat pada umumnya berfungsi sebagai sarana untuk acara pemerintahan seperti Upacara peringatan HUT RI, konser musik, atau fair, bazar, juga pameran.
5. Rel Kereta Tugu Jam
Dalam trailer film Norma, ada kereta melintas di kawasan jam Gadang atau tugu jam besar dengan tulisan Kota Serang tak jauh dari sini.
Lokasi ini nyata ada di Kota Serang, tepatnya di Jalan Jenderal Sudirman.
Kereta yang melintas adalah kereta lokal Merak-Rangkasbitung dan sebaliknya. Sementara tugu ini keberadaannya kurang disadari masyarakat. Begitu juga fungsinya.

Alih-alih menjadi seperti Tugu Gede Jasa di Tangerang atau bahkan Jam Gadang di Padang, Tugu Jam Kota Serang bahkan nyaris tak memiliki fungsi. Terlebih saat jam-jam di ketiga sisi tugu ini mati. Maka tugu ini hanya berdiri sunyi menanti setiap kereta api yang melintas.
Dari kelima destinasi ini, mana yang pernah atau mau kamu kunjungi? (Hilal)