Techtimes Indonesia
Notifikasi
Kirim Tulisan
  • Indeks
  • Teknologi
  • Bisnis
  • Keuangan
  • Sains
  • Gaya Hidup
  • Kultur
  • InsightNew
SaveBox
  • List Bacaan Saya
  • Penulis yang Diikuti
  • Kategori Favorit
  • 🤩 Trending Topik:
  • PLN
  • Personal Finance
  • Keuangan
  • PLN UID Banten
  • Phones/Tablets/Mobile
  • Apple
  • AI
  • Investasi
Techtimes IndonesiaTechtimes Indonesia
Font ResizerAa
  • Indeks
  • Teknologi
  • Bisnis
  • Keuangan
  • Sains
  • Gaya Hidup
  • Kultur
  • InsightNew
Cari
  • Ruang Baca
    • Teknologi
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Kultur
    • Keuangan
    • Insight
    • Sains
    • Indeks Berita
  • Tentang Kami
    • Tim Editorial
    • Iklan & Partnership
    • Syarat dan Ketentuan
    • Hubungi Kami
    • Kebijakan Privasi
    • Disclaimer
  • SaveBox
    • Bacaan Disimpan
    • Author Favorit

Terkini

WhatsApp di iPad

Cara Download WhatsApp di iPad Resmi & Aman – Panduan Lengkap!

31 Mei 2025
Transfer eSIM ke Android

Inovasi Apple 2025, iOS 19 Hadirkan Fitur Transfer eSIM ke Android Tanpa Ribet

31 Mei 2025
borobudur

Macron Sentuh Stupa Borobudur, Ini Makna Mitos Kunto Bimo

31 Mei 2025
Penyalaan Listrik Serentak PLN UID Banten

PLN Lakukan Penyalaan Listrik Serentak untuk 1.000 Pelanggan di Banten

31 Mei 2025

Call for Writers 🧑🏻‍💻

Tulis gagasanmu dan menginspirasilah bersama Techtimes Indonesia! 💡

Kirim Tulisan
Punya akun di Techtimes Indonesia? Sign In
Stay Connected
  • About Us
  • Advertising & Partnership
  • Terms & Conditions
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Guest Post
  • Contact
© 2025 Techtimes Indonesia. All rights reserved.
Bisnis

PLN Tingkatkan Energi Hijau 60% dengan Co-Firing Biomassa, Cegah 1,87 Juta Ton Emisi Karbon di 2024

Aira Safeeya
Publikasi: Senin, 3 Februari 2025
Oleh:
Aira Safeeya - Business & Finance Enthusiast
Share
2 Menit
Ilustrasi penggunaan sawdust untuk bahan bakar pendamping atau co-firing di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, Kota Cilegon, Banten.
Ilustrasi penggunaan sawdust untuk bahan bakar pendamping atau co-firing di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, Kota Cilegon, Banten.
Navigasi Konten
Konsumsi Biomassa Meningkat SignifikanPLN Berkomitmen Percepat Pengurangan Emisi dengan Co-Firing BiomassaPeningkatan Bauran Energi TerbarukanKeberlanjutan dan Ekonomi SirkulerEkosistem Biomassa Berbasis Ekonomi KerakyatanApresiasi dari Pemerintah dan Kementerian Pertanian

Jakarta, Techtimes Indonesia – PT PLN (Persero) berhasil meningkatkan produksi energi hijau sebesar 60% pada tahun 2024 dengan penerapan teknologi substitusi batubara atau co-firing biomassa di 47 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Inovasi ini menghasilkan 1,67 juta Megawatt hour (MWh) energi hijau, melampaui target yang tercatat pada 2023 yang mencapai 1,04 juta MWh.

Konsumsi Biomassa Meningkat Signifikan

Pada 2024, konsumsi biomassa untuk teknologi co-firing tercatat mencapai 1,62 juta ton, tumbuh pesat dibandingkan dengan 2023 yang hanya sebesar 1 juta ton.

Selain itu, inisiatif ini berhasil menurunkan emisi karbon hingga 1,87 juta ton CO2, memberikan dampak positif terhadap pengurangan polusi dan pencapaian target emisi yang ramah lingkungan.

PLN Berkomitmen Percepat Pengurangan Emisi dengan Co-Firing Biomassa

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa perusahaan akan terus mengintensifkan penerapan co-firing biomassa sebagai bagian dari strategi untuk mengurangi emisi dan memberdayakan masyarakat lokal.

Baca Juga:  Apa Itu SwaCam di PLN Mobile dan Bagaimana Cara Kerjanya?

“Sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo Subianto, PLN mendukung penuh agenda swasembada energi dari pemerintah. Tugas PLN kini tidak hanya menyediakan listrik, tetapi juga menyediakan energi bersih yang terjangkau, mendorong ekonomi, menciptakan lapangan kerja, mengentaskan kemiskinan, dan tentu saja menjaga lingkungan,” ujar Darmawan.

Peningkatan Bauran Energi Terbarukan

Penerapan co-firing biomassa berhasil berkontribusi sebesar 1,86% pada bauran energi terbarukan nasional pada 2024, mengalami peningkatan dibandingkan dengan 1,2% pada 2023.

PLN memanfaatkan berbagai sumber biomassa seperti sawdust, woodchip, cangkang sawit, sekam padi, hingga bahan bakar jumputan padat (BBJP), untuk mendukung teknologi ini di PLTU.

Keberlanjutan dan Ekonomi Sirkuler

Darmawan menambahkan bahwa penggunaan biomassa tidak hanya berperan dalam mempercepat transisi energi hijau, tetapi juga mendukung prinsip keberlanjutan dalam aspek Environmental, Social, and Governance (ESG).

Teknologi ini memberikan dampak ganda, yakni mengurangi emisi karbon dan mendorong pemanfaatan sumber daya secara lebih efisien.

Jangan Lewatkan

Program Listrik Desa
Program Listrik Desa: PLN Targetkan 780 Ribu Rumah Terlistriki di 2025–2029
RUPTL PLN 2025-2034
PLN RUPTL 2025-2034: Gebrak Investasi Triliunan dan Lahirkan 1,7 Juta Green Jobs
Srikandi Goes to Campus
Srikandi Goes to Campus: Mahasiswa Cerdas Siap Berdaya di Sektor Energi!

“Biomassa memungkinkan terciptanya ekonomi sirkuler, di mana limbah pertanian, perkebunan, dan kehutanan yang sebelumnya tidak bernilai kini bisa dimanfaatkan.

Baca Juga:  PLN Gandeng Industri Migas di IPA Convex 2025, Dorong Swasembada Energi Nasional

Ini juga mendukung revitalisasi lahan kritis yang lebih hijau dan produktif,” ungkap Darmawan.

Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan

Pada tahun 2025, PLN merencanakan untuk memperluas teknologi co-firing biomassa ke 52 PLTU, dengan proyeksi kebutuhan biomassa mencapai 10,2 juta ton per tahun.

PLN akan terus mengembangkan ekosistem biomassa berbasis ekonomi kerakyatan melalui program Pengembangan Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Pertanian Terpadu untuk memastikan pasokan biomassa yang berkelanjutan.

Apresiasi dari Pemerintah dan Kementerian Pertanian

Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono, memberikan apresiasi atas langkah PLN yang memanfaatkan lahan kritis melalui kolaborasi dengan Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah, dan kelompok masyarakat dalam program biomassa.

- Advertisement -
Ad imageAd image

“Saya sangat mengapresiasi langkah PLN ini. Dengan adanya program biomassa, kita dapat memanfaatkan tanah marjinal dan menghadapinya sebagai solusi perubahan iklim,” ujar Sudaryono.

Dengan terus mengembangkan teknologi co-firing biomassa, PLN tidak hanya mendukung transisi menuju energi terbarukan tetapi juga berkontribusi pada pemberdayaan ekonomi lokal dan pelestarian lingkungan.

TAGGED:Gangguan Listrik PLNListrPLN
Share tulisan ini, yuk!
Facebook Whatsapp Whatsapp LinkedIn Threads Copy link
Tentang:Aira Safeeya
Business & Finance Enthusiast
Follow:

Aku membahas bisnis dan keuangan dari sudut yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Mengatur uang dan membangun masa depan finansial itu penting, sesuai nilai yang kamu percaya.

Tulisan Sebelumnya 👈 DeepSeek Perlu Tahu tentang DeepSeek, Chatbot AI Tiongkok yang Mengancam Dominasi AS
👉 Tulisan Selanjutnya bahagia Cara Sains Mengajarkan Kita untuk Tetap Bahagia: 8 Pendekatan yang Terbukti Efektif
Apa Komentarmu? Apa Komentarmu?

Silakan login untuk meninggalkan komentar:

Login dengan Google Login dengan X

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Kamu juga bisa login atau bikin akun di sini.

Komentari lewat Facebook

- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

WhatsApp di iPad
Teknologi

Cara Download WhatsApp di iPad Resmi & Aman – Panduan Lengkap!

31 Mei 2025
Transfer eSIM ke Android
Teknologi

Inovasi Apple 2025, iOS 19 Hadirkan Fitur Transfer eSIM ke Android Tanpa Ribet

31 Mei 2025
borobudur
Kultur

Macron Sentuh Stupa Borobudur, Ini Makna Mitos Kunto Bimo

31 Mei 2025
Penyalaan Listrik Serentak PLN UID Banten
Bisnis

PLN Lakukan Penyalaan Listrik Serentak untuk 1.000 Pelanggan di Banten

31 Mei 2025
Pasokan Listrik Andal
Bisnis

PLN Pastikan Pasokan Listrik Andal di Pelantikan Bupati Serang 2025–2030

31 Mei 2025

Ruang Baca

- Advertisement -
Ad imageAd image

Bacaan Pilihan untuk Kamu

Panorama hamparan panel surya ini adalah wujud nyata komitmen PLN dalam RUPTL 2025-2034. Dengan target 76% Energi Baru Terbarukan (EBT), PLN serius mengakselerasi transisi energi hijau di Indonesia.

PLN RUPTL 2025-2034: Terhijau Sepanjang Sejarah dengan 76% EBT, Siap Cetak NZE!

Aira Safeeya
Bisnis
29 Mei 2025
PHK massal

PHK Massal di 2025: Tanda Bahaya dan 5 Skill Wajib Biar Karier Nggak Tamat

Ruddi Nefid
Bisnis Gaya Hidup Insight
28 Mei 2025
Vikram-Indosat-Techtimes Indonesia

Vikram Sinha, Arsitek di Balik Transformasi Indosat Menuju Raksasa AI TechCo

Setiawan Chogah
Insight
28 Mei 2025
dividen indosat

Dividen Indosat Tembus Rp2,7 Triliun, Transformasi AI Dimulai

Aira Safeeya
Bisnis Teknologi
28 Mei 2025
Veo 3 Google Video AI

Canggih Maksimal! Google Veo 3 Siap Ubah Cara Kita Membuat Video

Liora N. Shasmitha
Teknologi
27 Mei 2025
Google Flow

Revolusi Sinematik! Google Flow Ubah Cara Kita Bercerita Lewat Video AI

Liora N. Shasmitha
Keira Zareen
Teknologi
27 Mei 2025
EV Touring PLN Banten

100+ Motor Listrik Ramaikan EV Touring PLN Banten 2025

Liora N. Shasmitha
Teknologi Gaya Hidup
26 Mei 2025
Saham atau Reksadana

Mending Saham atau Reksadana? Stop FOMO, Pahami Dulu Profil Risikomu!

Setiawan Chogah
Keuangan Insight
26 Mei 2025
Muat Lagi
Techtimes Indonesia
Facebook X-twitter Instagram Threads Whatsapp

Techtimes Indonesia hadir sebagai media alternatif yang fokus mengabarkan inovasi dan perkembangan terkini di bidang teknologi, bisnis, keuangan, serta tantangan yang kita hadapi setiap hari. Kami menganalisis bagaimana bisnis dan teknologi saling bersinggungan, mempengaruhi, dan memberikan dampak pada berbagai lini kehidupan untuk mewujudkan transformasi budaya di dunia yang semakin saling terhubung ini.

Ad image
  • Tentang Kami
  • Iklan & Partnership
  • Syarat dan Ketentuan
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Jadi PenulisNew
  • Kontak
  • Teknologi
  • Bisnis
  • Keuangan
  • Sains
  • Gaya Hidup
  • Kultur
  • Insight
  • About Us
  • Advertising & Partnership
  • Terms & Conditions
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Guest Post
  • Contact

© 2025 Techtimes Indonesia. All rights reserved.