Techtimes Indonesia — Penelitian terbaru yang dilakukan oleh tim peneliti asal Swedia mengungkapkan bahwa komunitas manusia zaman dahulu mampu bertahan dari pandemi dan kekerasan perang dengan cara mengisolasi diri di dalam gua. Penemuan ini didasarkan pada analisis DNA manusia yang tinggal di gua pada abad pertengahan di semenanjung Iberia, yang mencakup wilayah Portugal dan Spanyol.
Mengungkap Sejarah Melalui DNA
Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Lars Johansson dari Universitas Stockholm. Timnya berhasil mengumpulkan sampel DNA dari sisa-sisa manusia yang ditemukan di beberapa gua di semenanjung Iberia. “Kami menemukan bahwa komunitas-komunitas ini memiliki strategi bertahan hidup yang sangat efektif. Mereka mengisolasi diri di dalam gua untuk menghindari penyebaran penyakit dan serangan dari kelompok lain,” ujar Dr. Johansson.
Pada masa itu, pandemi dan kekerasan perang merupakan ancaman besar bagi kelangsungan hidup manusia. Dr. Maria Svensson, salah satu anggota tim peneliti, menjelaskan bahwa isolasi di dalam gua memberikan perlindungan yang signifikan. “Gua-gua ini berfungsi sebagai benteng alami. Mereka tidak hanya melindungi dari penyakit, tetapi juga dari serangan musuh,” kata Dr. Svensson.
Bertahan dari Pandemi dan Perang di Dalam Gua
Penelitian ini juga mengungkapkan bagaimana kehidupan di dalam gua berlangsung. Berdasarkan analisis artefak dan sisa-sisa makanan, para peneliti menemukan bahwa komunitas ini mampu mempertahankan kehidupan yang cukup stabil. “Mereka berburu dan mengumpulkan makanan di sekitar gua, serta memanfaatkan sumber daya alam yang ada,” jelas Dr. Johansson.
Dr. Clive Finlayson, Direktur Arkeologi Museum Gibraltar, yang tidak terlibat dalam penelitian ini tetapi memiliki pengalaman luas dalam studi gua dan manusia purba memberikan perspektif lebih lanjut, “Penemuan ini sangat menarik dan menambah pemahaman kita tentang bagaimana manusia purba bertahan hidup dalam kondisi ekstrem. Isolasi di dalam gua adalah strategi yang masuk akal mengingat ancaman yang mereka hadapi,” kata Dr. Finlayson1.
Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang adaptasi manusia terhadap lingkungan yang keras dan ancaman eksternal. Ini menunjukkan bahwa manusia purba memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat dan efektif terhadap perubahan lingkungan dan situasi yang mengancam.
Penemuan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan kita tentang sejarah manusia, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang ketahanan dan adaptasi. “Kita bisa belajar banyak dari cara mereka bertahan hidup. Mungkin ada strategi yang bisa kita terapkan dalam menghadapi tantangan masa kini,” tutup Dr. Johansson.