Jakarta, Techtimes Indonesia – Komisaris Utama PT PLN (Persero), Burhanuddin Abdullah, mengungkapkan bahwa perusahaan tengah menjalankan berbagai langkah strategis untuk menarik investasi dalam pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Hal ini disampaikan Burhanuddin saat membuka talkshow bertajuk “8% Economic Growth and Energy Transition: Challenges and Opportunities” di Electricity Connect 2024, Jakarta, pada Jumat (22/11).
Burhanuddin menekankan bahwa investasi dalam EBT di Indonesia sangat penting untuk mendukung transisi energi yang berkelanjutan, yang pada gilirannya akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
“Dengan adanya investasi yang signifikan, kita berharap transisi energi di Indonesia dapat berjalan mulus menuju masa depan yang rendah karbon,” kata Burhanuddin dalam sesi pembukaan talkshow tersebut.
Inovasi Teknologi dan Pembangunan Infrastruktur Domestik
Dalam upaya mendukung transisi energi, PLN berfokus pada kolaborasi dan inovasi teknologi. Burhanuddin menyebutkan salah satu langkah penting, yaitu pembangunan fasilitas manufaktur panel surya bertaraf internasional di Indonesia. Selain mengurangi ketergantungan pada impor, proyek ini diharapkan dapat memperkuat industri domestik dan membuka lapangan kerja baru di sektor energi hijau.
“Kami ingin menciptakan lebih banyak peluang untuk industri dalam negeri, sekaligus memberikan dampak positif bagi perekonomian dan lingkungan,” ujar Burhanuddin.
Membangun Kepercayaan Investor di Tengah Ketidakpastian Global
Salah satu tantangan utama dalam menarik investasi di sektor EBT adalah ketidakpastian global. Burhanuddin menyebutkan pentingnya menciptakan iklim investasi yang kondusif, dengan mengedepankan transparansi, regulasi yang jelas, serta komunikasi yang terbuka dengan para investor.
“Transparansi dan regulasi yang jelas akan membangun kepercayaan investor, yang pada akhirnya akan mempercepat pengembangan energi terbarukan di Indonesia,” tambah Burhanuddin.
Transformasi PLN Menuju Perusahaan yang Lebih Adaptif
Dalam menghadapi tantangan dunia yang terus berubah, Burhanuddin juga mengajak jajaran direksi PLN untuk terus bertransformasi. Hal ini termasuk mengadopsi manajemen yang lebih responsif dan inovatif, terutama dalam pemanfaatan teknologi dan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan efisiensi operasional serta menarik lebih banyak investasi untuk proyek EBT.
“Kami mendorong penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan memastikan PLN tetap menjadi pemimpin dalam transisi energi,” terangnya.
Kekuatan Finansial untuk Proyek EBT yang Berkelanjutan
Burhanuddin menambahkan bahwa kekuatan finansial PLN juga sangat penting untuk mendukung pengembangan proyek-proyek EBT. PLN, yang selama ini tercatat mencetak laba perusahaan yang konsisten, akan terus memperkuat fondasi finansialnya agar dapat mempercepat peralihan menuju energi ramah lingkungan dan berkontribusi pada tujuan keberlanjutan Indonesia.
“Keberhasilan finansial PLN akan mendukung transisi energi yang lebih cepat dan mempercepat pencapaian target energi terbarukan nasional,” jelas Burhanuddin.
Platform Digital untuk Menarik Investor
Terakhir, Burhanuddin menyoroti pentingnya pengembangan platform digital untuk mempermudah identifikasi data proyek EBT secara detail. PLN sedang menyiapkan platform yang akan memungkinkan investor untuk mengakses informasi proyek secara realtime dan transparan, yang dapat mencakup potensi, risiko, serta kebutuhan pendanaan dari setiap proyek pengembangan EBT.
“Platform digital ini akan memberikan investor keyakinan lebih besar karena dapat melihat potensi dan risiko secara rinci,” pungkas Burhanuddin.
Dengan langkah-langkah ini, PLN berkomitmen untuk menjadi katalis dalam transisi energi di Indonesia, menciptakan ekosistem investasi yang sehat, dan memastikan masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan bagi Indonesia.