Techtimes Indonesia – Bingung memilih antara reksadana atau saham sebagai instrumen investasi pertama kamu?
Keduanya adalah pilihan yang sangat populer, terutama bagi para pemula yang ingin mulai berinvestasi.
Namun, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda dan cocok untuk tujuan investasi yang berbeda pula.
Dalam panduan ini, kita akan membahas kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga kamu bisa membuat keputusan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko kamu.
Apa itu Reksadana?
Reksadana adalah produk investasi yang mengumpulkan dana dari banyak investor untuk diinvestasikan pada berbagai instrumen keuangan, seperti saham, obligasi, atau pasar uang.
Salah satu keuntungan utama berinvestasi di reksadana adalah diversifikasi yang sudah dilakukan oleh manajer investasi.
Jadi, meski kamu hanya memiliki dana terbatas, uangmu tetap bisa tersebar di berbagai instrumen investasi yang berbeda. Hal ini membantu mengurangi risiko kerugian besar.
Reksadana sangat cocok untuk kamu yang baru memulai investasi dan tidak ingin terlibat langsung dalam memilih saham atau instrumen keuangan lainnya.
Dengan memilih reksadana, kamu menyerahkan keputusan investasi kepada profesional yang lebih berpengalaman dalam mengelola portofolio.
Apa itu Saham?
Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan atas suatu perusahaan. Ketika kamu membeli saham, kamu menjadi pemilik sebagian dari perusahaan tersebut.
Saham biasanya menawarkan potensi keuntungan yang lebih besar dibandingkan reksadana, karena harga saham bisa naik tajam seiring dengan performa perusahaan yang baik.
Namun, berinvestasi di saham juga lebih berisiko. Harga saham bisa sangat volatile, yang berarti nilainya bisa naik turun dengan cepat dalam waktu singkat.

Oleh karena itu, saham cocok untuk investor yang memiliki toleransi risiko lebih tinggi dan siap untuk melakukan riset serta memantau pasar secara teratur.
Reksadana atau Saham: Mana yang Lebih Baik untuk Pemula?
Jika kamu masih pemula dan baru mulai belajar tentang dunia investasi, mungkin reksadana adalah pilihan yang lebih aman.
Keuntungan utama reksadana bagi pemula adalah diversifikasi otomatis dan dikelola oleh manajer investasi profesional.
Hal ini membuat kamu tidak perlu khawatir tentang memilih saham satu per satu atau memantau pasar setiap hari.
Namun, jika kamu sudah cukup berpengalaman dan siap menerima potensi risiko yang lebih besar demi keuntungan yang lebih tinggi, berinvestasi di saham bisa menjadi pilihan menarik.
Saham memberikan potensi keuntungan yang lebih besar dalam jangka panjang, terutama jika kamu memilih perusahaan dengan fundamental yang kuat.
Reksadana: Pilihan Tepat untuk Investasi Jangka Panjang
Bagi banyak investor, reksadana merupakan pilihan tepat untuk investasi jangka panjang. Dengan berinvestasi di reksadana, kamu bisa menikmati keuntungan dari pertumbuhan pasar yang stabil tanpa perlu khawatir tentang fluktuasi harian.
Banyak reksadana yang difokuskan pada portofolio saham dan obligasi, yang dapat memberikan keuntungan dalam jangka panjang.
Reksadana juga cocok untuk kamu yang tidak memiliki banyak waktu untuk memantau pasar atau yang tidak ingin terlalu terlibat dalam pengambilan keputusan investasi harian.
Kamu cukup memilih jenis reksadana yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi, lalu biarkan manajer investasi yang bekerja untukmu.
Saham: Potensi Keuntungan Tinggi dengan Risiko Besar
Sebaliknya, saham menawarkan potensi keuntungan yang lebih tinggi, tetapi dengan risiko yang lebih besar. Harga saham bisa sangat berfluktuasi dalam waktu singkat.
Jika kamu memilih untuk berinvestasi di saham, kamu harus siap dengan kemungkinan harga saham yang bisa turun tajam dalam waktu yang singkat.
Namun, jika kamu memilih saham dengan hati-hati, menganalisis perusahaan dengan baik, dan memiliki waktu serta kesabaran untuk memantau investasi, keuntungan dari saham bisa sangat besar.
Banyak investor yang sukses memperoleh keuntungan besar dari investasi saham dalam jangka panjang, tetapi mereka juga harus siap untuk menghadapi risiko yang ada.
Mana yang Tepat untuk Kamu?
Pada akhirnya, pilihan antara reksadana atau saham tergantung pada tujuan dan toleransi risiko kamu.
Jika kamu lebih suka investasi yang lebih aman, mudah, dan dikelola oleh ahli, reksadana bisa menjadi pilihan yang tepat.
Namun, jika kamu ingin mengambil lebih banyak risiko demi potensi keuntungan yang lebih tinggi dan siap untuk terlibat aktif dalam mengelola investasi, maka saham bisa menjadi pilihan yang lebih sesuai.

Tidak ada pilihan yang benar atau salah di sini. Yang terpenting adalah memilih instrumen yang sesuai dengan tujuan keuangan, waktu yang kamu miliki, dan seberapa besar kamu siap menerima risiko.
Investasi di reksadana dan saham masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Jika kamu seorang pemula, mungkin lebih baik memulai dengan reksadana untuk mendapatkan pengalaman, lalu beralih ke saham ketika kamu merasa lebih percaya diri.
Yang penting, pastikan kamu memilih instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan finansialmu dan memahami risiko yang terlibat.