Saya ingat beberapa kali mencoba menggunakan iPad untuk mengedit video ringan, dan hasilnya jauh dari harapan. Tidak ada aplikasi pengeditan video yang benar-benar powerful seperti yang ada di macOS atau Windows.
Jika kamu bekerja di bidang yang membutuhkan perangkat keras yang bisa menangani tugas berat dan multitasking secara mulus, saya rasa iPad belum cukup untuk itu.
3. Pengelolaan File di iPad Masih Terasa Terbatas
Sebagai seorang profesional yang sering bekerja dengan berbagai file besar dan proyek yang berisi banyak folder, pengelolaan file adalah hal yang sangat penting.
Saat saya pertama kali mencoba mengatur file di iPad, saya merasa bingung. Aplikasi Files memang sudah cukup baik, tetapi tetap saja, pengelolaan file di iPad jauh lebih terbatas dibandingkan di laptop atau PC.
Di laptop, saya bisa dengan mudah drag-and-drop file antar folder, atau mengakses berbagai drive eksternal tanpa masalah. Di iPad, saya harus menunggu beberapa saat untuk menyambungkan drive eksternal, dan bahkan beberapa file terkadang sulit untuk diakses tanpa aplikasi tertentu.
Hal ini membuat saya merasa bahwa iPad lebih cocok untuk penggunaan pribadi atau ringan, bukan untuk pekerjaan profesional yang melibatkan banyak data dan file.
4. Konektivitas yang Terbatas
Satu hal yang cukup mengganggu saya adalah keterbatasan port dan konektivitas di iPad. Saya mengandalkan banyak perangkat eksternal seperti hard drive, printer, dan monitor kedua untuk bekerja.
iPad memang sudah menggunakan port USB-C, yang lebih fleksibel daripada Lightning, tapi tetap saja, saya harus membawa adaptor tambahan untuk menghubungkan berbagai perangkat.
Jika kamu bekerja dengan perangkat eksternal yang memerlukan koneksi langsung dan simultan, iPad mungkin terasa sangat repot. Saya pernah mencoba menghubungkan beberapa perangkat secara bersamaan, dan itu bukan pengalaman yang menyenangkan.
Untuk pekerjaan yang melibatkan banyak perangkat eksternal, saya merasa laptop atau desktop jauh lebih praktis dan efisien.
5. Tidak Bisa Mengganti Laptop Sepenuhnya
Di awal, saya sempat berpikir bahwa iPad bisa menggantikan laptop saya—terutama karena adanya keyboard dan Apple Pencil yang memberikan pengalaman menulis dan menggambar yang cukup memadai.
Tapi, kenyataannya, saya masih memerlukan fitur-fitur yang tidak bisa diberikan oleh iPad. Seperti kemampuan menjalankan perangkat lunak yang lebih kompleks, integrasi dengan berbagai aplikasi bisnis, dan pengelolaan file yang lebih bebas.
Walaupun iPad mendukung banyak aplikasi produktivitas seperti Microsoft Office dan Google Docs, pengalaman menggunakan aplikasi tersebut masih terasa kurang jika dibandingkan dengan versi desktop-nya.
Misalnya, saat harus mengedit file Excel besar atau membuat presentasi dengan banyak elemen grafis, saya merasa lebih nyaman bekerja di laptop.
Kesimpulan: Ketika iPad Memang Cocok
Tentu saja, meskipun saya merasa iPad tidak cocok untuk pekerjaan saya, perangkat ini tetap memiliki banyak kelebihan, terutama bagi mereka yang bekerja di bidang lain.
Jika pekerjaanmu lebih banyak melibatkan penulisan, menggambar dengan aplikasi Procreate yang sialnya memang hanya ada untuk iPad, atau presentasi, iPad bisa jadi perangkat yang sangat efektif. Desainnya yang portabel dan kemampuan Apple Pencil yang luar biasa membuatnya ideal untuk pekerjaan kreatif seperti ilustrasi, desain grafis ringan, atau menulis.
Jadi, jika kamu bekerja di bidang pendidikan, seni, atau hanya membutuhkan perangkat yang ringan untuk tugas sehari-hari, saya rasa iPad adalah pilihan yang tepat.
Namun, jika pekerjaanmu membutuhkan perangkat yang lebih kuat dan fleksibel untuk pengolahan data besar, pengeditan profesional, atau penggunaan aplikasi berat, maka iPad mungkin bukan pilihan yang terbaik. Jangan terburu-buru membeli, pertimbangkan dulu kebutuhan kerjamu!