Techtimes Indonesia – Pernah merasa uang selalu habis entah ke mana? Atau kamu sedang bingung bagaimana cara memulai menabung dan mengatur pengeluaran bulanan?
Kalau iya, berarti kamu tidak sendirian. Banyak orang—terutama generasi muda—masih belum memahami betul cara mengelola keuangan pribadi yang benar.
Padahal, kemampuan mengelola keuangan dengan baik sangat menentukan kestabilan hidup di masa depan.
Artikel ini akan membahas panduan lengkap tentang cara mengelola keuangan pribadi, mulai dari dasar hingga strategi lanjutan.
Mengapa Mengelola Keuangan Pribadi Itu Penting?
Sebelum membahas teknis, kamu perlu paham bahwa manajemen keuangan pribadi bukan hanya soal hemat atau menabung.
Ini adalah kemampuan dasar untuk menjaga stabilitas hidup, meraih impian, dan menghadapi risiko keuangan secara bijak. Dengan perencanaan yang baik, kamu bisa:
- Menghindari utang yang tidak perlu
- Mempersiapkan dana darurat dan pensiun
- Mewujudkan target besar seperti membeli rumah, kendaraan, atau pendidikan
1. Buat Anggaran Bulanan yang Realistis
Langkah awal dalam mengelola keuangan adalah menyusun anggaran bulanan. Catat semua pemasukan dan rencanakan pengeluaran berdasarkan prioritas.

Gunakan metode 50/30/20, yaitu:
- 50% untuk kebutuhan pokok (makan, tempat tinggal, transportasi)
- 30% untuk keinginan (hiburan, nongkrong, shopping)
- 20% untuk tabungan dan investasi
Kamu bisa gunakan aplikasi budgeting seperti Money Lover, YNAB (You Need A Budget), atau Spendee agar lebih mudah memantau arus kas.
2. Pisahkan Rekening Sesuai Fungsi
Jangan campur tabungan dengan pengeluaran harian.

Idealnya, kamu memiliki minimal tiga rekening:
- Rekening utama untuk kebutuhan harian
- Rekening tabungan untuk dana darurat atau tujuan jangka pendek
- Rekening investasi untuk dana jangka panjang
Dengan cara ini, kamu lebih mudah mengontrol uang masuk dan keluar tanpa tergoda mengutak-atik tabunganmu.
3. Miliki Dana Darurat
Dana darurat adalah uang simpanan yang hanya digunakan untuk kondisi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau biaya medis.

Idealnya, jumlah dana darurat yang kamu miliki minimal 3–6 kali dari total pengeluaran bulanan.
Simpan dana ini di instrumen yang likuid, misalnya rekening tabungan terpisah atau e-wallet dengan bunga.
4. Kurangi Pengeluaran yang Tidak Penting
Coba cek pengeluaran bulanan kamu. Apakah semua benar-benar penting?
Kadang kita tidak sadar sudah mengeluarkan uang untuk hal-hal kecil yang sifatnya impulsif.
Contohnya:
- Langganan layanan streaming yang jarang ditonton
- Beli kopi kekinian hampir setiap hari
- Belanja online karena tergoda promo
Dengan mencatat semua pengeluaran, kamu bisa mengetahui kebiasaan mana yang bisa dikurangi tanpa mengorbankan kualitas hidup.
5. Mulai Menabung dan Berinvestasi
Setelah anggaran dan dana darurat aman, kamu bisa mulai menabung untuk tujuan tertentu—misalnya liburan, membeli gadget, atau DP rumah.
Lebih baik lagi, jika kamu mulai berinvestasi agar uangmu berkembang.

Beberapa pilihan investasi yang cocok untuk pemula:
- Reksa dana
- Emas digital
- Saham bluechip
- Obligasi pemerintah (SBN Ritel)
Baca juga artikel terkait di kategori keuangan Techtimes untuk mengenal instrumen investasi lainnya. Kamu juga harus pastikan platform yang kamu jugakan legal dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
6. Lunasi Utang Konsumtif Secepat Mungkin
Kalau kamu punya cicilan kartu kredit atau pinjaman online, usahakan untuk melunasinya secepat mungkin.
Bunga utang konsumtif bisa menggerogoti keuanganmu perlahan.
Prioritaskan pembayaran utang dengan bunga tertinggi lebih dulu menggunakan metode snowball atau avalanche.
7. Evaluasi Keuangan Setiap Bulan
Di akhir bulan, sempatkan waktu untuk meninjau kembali keuanganmu. Bandingkan antara rencana anggaran dan realisasinya.
Dari situ kamu bisa melihat apakah ada kebocoran dana atau potensi penghematan di bulan berikutnya.
Kelola Uangmu, Kelola Masa Depanmu
Cara mengelola keuangan pribadi mungkin terasa rumit di awal, tetapi akan sangat membantumu hidup lebih tenang dan fokus pada tujuan hidup yang lebih besar.
Tidak ada kata terlalu cepat atau terlalu lambat untuk memulai. Langkah kecil hari ini bisa jadi pondasi kuat untuk masa depan yang stabil secara finansial.
Bukan seberapa besar penghasilanmu, tapi bagaimana kamu mengelolanya yang menentukan kekayaanmu.” – Dave Ramsey