Techtimes Indonesia
Notifikasi
Kirim Tulisan
Traktir Writers
  • Indeks
  • Teknologi
  • Bisnis
  • Keuangan
  • Sains
  • Gaya Hidup
  • Kultur
  • InsightNew
  • 🤩 Trending Topik:
  • Personal Finance
  • Investasi
  • Self Improvement
  • Review
  • Phones/Tablets/Mobile
  • Books/Movies
  • Gadgets
  • Komputer
  • Internet
Techtimes IndonesiaTechtimes Indonesia
Font ResizerAa
  • Indeks
  • Teknologi
  • Bisnis
  • Keuangan
  • Sains
  • Gaya Hidup
  • Kultur
  • InsightNew
Cari
  • Ruang Baca
    • Teknologi
    • Gaya Hidup
    • Bisnis
    • Kultur
    • Keuangan
    • Insight
    • Sains
    • Indeks Berita
  • Tentang Kami
    • Tim Editorial
    • Iklan & Partnership
    • Syarat dan Ketentuan
    • Hubungi Kami
    • Kebijakan Privasi
    • Kirim Tulisan

Traktir Writers ☕️

Support penulis Techtimes Indonesia, yuk! Dengan traktiran kecil darimu, penulis kami bisa terus semangat bikin konten yang berkualitas dan bermanfaat.

Traktir Sekarang

Terkini

Menurut ilmu neuropsikologi, perasaan seperti syukur dan cinta dapat mengaktifkan bagian otak yang berhubungan dengan ketenangan dan motivasi.

Tubuhmu, Frekuensimu: Sebuah Latihan untuk Mendekat pada Kejernihan

Ekosistem Apple Desk Setup

10 Fitur Keren di Ekosistem Apple yang Bikin Produktivitas Makin Ngebut

Ekosistem Apple 2025: Solusi Teknologi Terintegrasi untuk Profesional Modern

Program Pendanaan Hilirisasi Riset-Pengujian Model & Prototipe Tahun 2025 diluncurkan untuk mendukung riset inovatif yang dapat diterapkan langsung dalam dunia industri dan masyarakat.

Program Pendanaan Hilirisasi Riset 2025: Menyongsong Inovasi Berkelanjutan untuk Indonesia

undangan menulis di techtimes indonesiaundangan menulis di techtimes indonesia

Call for Writers 🧑🏻‍💻

Tulis gagasanmu dan menginspirasilah bersama Techtimes Indonesia! 💡

Kirim Tulisan
Punya akun di Techtimes Indonesia? Sign In
Stay Connected
  • About Us
  • Advertising & Partnership
  • Privacy Policy
  • Terms & Conditions
  • Guest Post
  • Contact
© 2025 Techtimes Indonesia. All rights reserved.
Insight

Tubuhmu, Frekuensimu: Sebuah Latihan untuk Mendekat pada Kejernihan

Setiawan Chogah
Publikasi: Jumat, 9 Mei 2025
Oleh:
Setiawan Chogah
Tentang:Setiawan Chogah
Editor in Chief
Saya menulis tentang pengembangan diri dan keuangan dengan sentuhan reflektif. Lewat cerita dan insight, saya ingin mengajakmu menemukan makna di balik angka dan rutinitas.
Follow:
- Editor in Chief
Share
4 Menit
Menurut ilmu neuropsikologi, perasaan seperti syukur dan cinta dapat mengaktifkan bagian otak yang berhubungan dengan ketenangan dan motivasi.
Menurut ilmu neuropsikologi, perasaan seperti syukur dan cinta dapat mengaktifkan bagian otak yang berhubungan dengan ketenangan dan motivasi.
Navigasi Konten
Apa Itu Frekuensi Positif dan Mengapa Ia Penting?Mengapa Frekuensi Perlu Dilatih Setiap Hari?5 Latihan Harian untuk Menyetel Frekuensi Positif1. Mulai Hari dengan Kesadaran, Bukan Kegaduhan2. Rawat Tubuh, Rumah dari Getaranmu3. Latih Rasa Syukur: Menyiram Akar Energi Positif4. Bersihkan Pikiran, Ciptakan Ruang untuk Cahaya5. Pilih Lingkungan Energi yang MenyuburkanVisualisasi sebagai Penyambung Frekuensi JiwaFrekuensi Hari Ini adalah Benih Masa Depanmu

Techtimes Indonesia – Pernahkah kamu merasa bahwa semesta sedang berdansa bersamamu? Langkah kaki terasa ringan, udara mengusap pipi seperti sahabat lama, dan segala hal seolah mengalir sesuai irama.

Namun di hari lainnya, langit terlihat lebih kelabu, langkah terasa berat, dan dada pun enggan terbuka. Padahal, dunia di luar mungkin tak berubah. Lalu, apa yang membuat hari-hari kita begitu berbeda?

Saya pun pernah merasakannya. Di suatu pagi yang tampak biasa saja, saya duduk sendirian dengan segelas teh yang kehilangan kehangatannya lebih cepat dari biasanya.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Tak ada yang salah secara nyata, namun segalanya terasa tidak utuh. Dari situ, saya mulai menyadari—bukan harinya yang salah, tapi frekuensi saya yang kehilangan kejernihannya.

Jadi, mungkin pertanyaannya bukan hanya, “Apa yang sedang terjadi padaku?” melainkan, “Apa yang sedang aku pancarkan ke dunia?”

Sebelum melangkah lebih jauh, luangkan waktu sejenak untuk membaca episode sebelumnya dari serial ini: “Mindset dan Energi: Bagaimana Tubuhmu Memengaruhi Getaran Hidupmu”.

Di sana kamu akan memahami bagaimana tubuh, pikiran, dan emosi membentuk getaran yang menyatu sebagai medan energi diri.

Kali ini, saya ingin mengajakmu melangkah lebih dalam: bagaimana menyetel ulang frekuensi itu setiap hari — agar kamu tidak terombang-ambing oleh dunia, melainkan menjadi pusat ketenangan di tengah arus kehidupan.

Baca Juga:  7 Cara Mencapai Work Life Balance Biar Hidup Nggak Cuma Soal Kerja

Apa Itu Frekuensi Positif dan Mengapa Ia Penting?

Dalam dunia fisika, frekuensi adalah jumlah getaran yang terjadi dalam satu detik. Namun dalam hidup, frekuensi lebih dari sekadar hitungan ilmiah — ia adalah getaran batin yang diam-diam menentukan kualitas harimu.

Frekuensi positif bukan tentang tersenyum terus-menerus atau memaksakan bahagia, melainkan tentang:

Jangan Lewatkan:

Program Pendanaan Hilirisasi Riset-Pengujian Model & Prototipe Tahun 2025 diluncurkan untuk mendukung riset inovatif yang dapat diterapkan langsung dalam dunia industri dan masyarakat.
Program Pendanaan Hilirisasi Riset 2025: Menyongsong Inovasi Berkelanjutan untuk Indonesia
Deretan Foto Kegiatan Bill Gates di Jakarta, dari Istana Merdeka hingga Kunjungan ke Sekolah
Mindset, Energi, dan Masa Depan
Mindset, Energi, dan Masa Depan: Saat Pikiran Bisa Mengubah Kenyataan
  • Pikiran yang jernih dan mengalir
  • Emosi yang tidak memberontak
  • Kesadaran yang hadir tanpa menuntut

Menurut ilmu neuropsikologi, perasaan seperti syukur dan cinta dapat mengaktifkan bagian otak yang berhubungan dengan ketenangan dan motivasi.

Bahkan jantung manusia, sebagaimana ditunjukkan dalam riset HeartMath Institute, memancarkan medan elektromagnetik yang mampu memengaruhi orang-orang di sekitarnya.

Artinya, frekuensi yang kamu rawat hari ini bukan hanya berdampak pada dirimu — ia menyentuh semesta di sekitarmu.

Mengapa Frekuensi Perlu Dilatih Setiap Hari?

Frekuensi tidak seperti batu karang yang diam membeku. Ia seperti air, berubah sesuai suhu emosimu, mengalir mengikuti arah perhatianmu.

Jika tak dilatih, ia bisa menjadi keruh, liar, bahkan tenggelam dalam arus kegaduhan.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Saya pernah membiarkan hari-hari berlalu tanpa arah, tanpa kesadaran terhadap energi yang saya bawa. Hasilnya?

Dunia terasa seperti ladang penuh semak berduri. Tapi saat saya mulai menyetel ulang energi dari dalam — dengan latihan sederhana setiap pagi — saya menemukan satu hal: ketenangan tak harus menunggu dunia berubah.

Melatih frekuensi adalah ibarat menyetem ulang alat musik dalam dirimu, bukan untuk dipertontonkan, tapi agar kamu bisa mendengar lagi melodi jiwamu yang pernah nyaris terlupakan.

Baca Juga:  Standar Kemiskinan Indonesia Versi Bank Dunia dan BPS: Angkanya Bikin Kaget!

5 Latihan Harian untuk Menyetel Frekuensi Positif

1. Mulai Hari dengan Kesadaran, Bukan Kegaduhan

Saat cahaya pagi pertama menyentuh kulitmu, jangan buru-buru meraih ponsel. Sebaliknya, duduk sejenak dan tanyakan dengan lembut:

Frekuensi seperti apa yang ingin saya pancarkan hari ini?”

Luangkan waktu untuk mendengarkan napasmu, membisikkan afirmasi seperti: “Saya hadir. Saya damai. Saya cukup.” Afirmasi bukan mantra kosong, melainkan pengarah medan energi.

Ilmu neurolinguistik membuktikan bahwa sugesti positif mampu menurunkan hormon stres dan memperkuat respons positif dalam otak bawah sadar.

2. Rawat Tubuh, Rumah dari Getaranmu

Tubuh bukan sekadar kendaraan. Ia adalah taman, tempat benih energimu tumbuh. Jika tubuh dibiarkan kaku dan lelah, frekuensimu akan seperti kabel usang — berderak dan penuh gangguan.

Lakukan gerakan kecil: berjalan pagi, meregangkan punggung, meminum air putih dengan kesadaran penuh.

Makanan pun berpengaruh — pilih yang segar, yang masih membawa cahaya matahari di dalamnya.

Tubuh yang dijaga dengan cinta akan menjadi saluran bersih bagi energi baik untuk mengalir.

3. Latih Rasa Syukur: Menyiram Akar Energi Positif

Syukur adalah getaran yang menghangatkan semesta. Ia tidak berteriak. Ia hadir diam-diam, menyusup dalam detail kecil kehidupan.

Setiap malam sebelum tidur, tuliskan tiga hal yang kamu syukuri — bisa sekecil senyum penjaga toko atau aroma hujan sore tadi.

Psikologi positif menunjukkan bahwa praktik syukur meningkatkan ketahanan emosional dan membantu menata ulang pola pikir pesimis.

Dengan bersyukur, kamu memberi sinyal pada semesta: “Saya siap menerima lebih banyak keajaiban.”

4. Bersihkan Pikiran, Ciptakan Ruang untuk Cahaya

Pikiran bisa jadi medan perang yang tak terlihat. Setiap hari, ia membawa beban — dari keraguan hingga ketakutan yang tak bernama. Maka bersihkan ia, seperti kamu membersihkan cermin yang tertutup debu.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Tuliskan isi pikiran yang mengganggu. Remas kertasnya. Buang.

Baca Juga:  Program Pendanaan Hilirisasi Riset 2025: Menyongsong Inovasi Berkelanjutan untuk Indonesia

Ucapkan: “Saya tidak harus percaya semua isi pikiran saya.”

Kalimat ini bukan penyangkalan, melainkan langkah pembebasan — membedakan antara dirimu yang sejati dan pikiran yang hanya sekadar pengunjung.

5. Pilih Lingkungan Energi yang Menyuburkan

Frekuensimu dipengaruhi oleh gelombang dari luar. Pertanyaannya, apakah kamu dikelilingi oleh getaran yang menguatkan?

Tanyakan:

  • Apakah orang-orang di sekitarku membawa rasa damai atau justru menguras tenaga batin?
  • Apakah konten yang saya konsumsi menyuburkan pikiran atau membuatnya semakin kering?

Energi itu menular. Pilihlah lingkungan yang menyirami taman jiwamu, bukan yang mencabut akarnya.

Visualisasi sebagai Penyambung Frekuensi Jiwa

Cobalah visualisasi sederhana. Duduk tenang, tarik napas perlahan, lalu bayangkan tubuhmu bersinar dalam cahaya keemasan atau biru lembut. Rasakan gelombang damai menjalar dari dalam dada, menyebar ke seluruh ruangan.

Penelitian menyebutkan bahwa visualisasi rutin bisa mengubah cara otak memproses stres dan memperkuat sistem imun. Ini bukan angan kosong, melainkan kerja nyata antara pikiran dan tubuh.

Frekuensi Hari Ini adalah Benih Masa Depanmu

Melatih frekuensi positif bukan bentuk pelarian dari realita. Sebaliknya, ini adalah jalan pulang — ke pusat dirimu yang paling hening dan sejati.

Kamu tidak harus sempurna. Tidak perlu menunggu semua luka sembuh.

Cukup sadar bahwa kamu punya pilihan — untuk setiap hari, menyetel ulang energi batinmu dan memancarkan getaran yang lebih jernih ke dunia.

Masa depanmu bukan ditentukan oleh keberuntungan, tapi oleh energi yang kamu pelihara hari ini.”

banner banner
Traktir Writers 🧑🏻‍💻
Hai! Support penulis Techtimes Indonesia, yuk! Dengan traktiran kecil darimu, penulis kami bisa terus semangat bikin konten yang berkualitas dan bermanfaat.
Traktir Sekarang
TAGGED:Personal GrowthSains
Share tulisan ini, yuk!
Facebook Whatsapp Whatsapp LinkedIn Threads Copy link
Tentang:Setiawan Chogah
Editor in Chief
Follow:

Saya menulis tentang pengembangan diri dan keuangan dengan sentuhan reflektif. Lewat cerita dan insight, saya ingin mengajakmu menemukan makna di balik angka dan rutinitas.

Tulisan Sebelumnya 👈 Ekosistem Apple Desk Setup 10 Fitur Keren di Ekosistem Apple yang Bikin Produktivitas Makin Ngebut
Apa Komentarmu? Apa Komentarmu?

Silakan login untuk meninggalkan komentar:

Login dengan Google Login dengan X

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Atau LOGIN ke akun Techtimes Indonesia

Komentari lewat Facebook

- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

Ekosistem Apple Desk Setup
Gaya HidupTeknologi

10 Fitur Keren di Ekosistem Apple yang Bikin Produktivitas Makin Ngebut

Teknologi

Ekosistem Apple 2025: Solusi Teknologi Terintegrasi untuk Profesional Modern

Laptop Merah Putih
Teknologi

Laptop Merah Putih: Kolaborasi ITB, Axioo, dan Intel Dorong Kemandirian Teknologi Nasional

Kegiatan Bill Gates di Indonesia bersama Presiden Prabowo Subianto
Bisnis

Kembali ke Indonesia, Ini Deretan Kegiatan Bill Gates Selama di Jakarta

Tarif Trump
BisnisKeuangan

Ekonomi Indonesia 2025 Tumbuh Melambat 4,80% di Tengah Ketidakpastian Global

Ruang Baca

Teknologi
Teknologi
techtimes
Bisnis
techtimes
Keuangan
techtimes
Gaya Hidup
techtimes
Sains
techtimes
Kultur
- Advertisement -
Ad imageAd image

Bacaan Selanjutnya

influencer fatigue di kalangan Gen Z

Influencer Fatigue: Saat Audiens Lelah dan Tak Lagi Percaya Endorse

Ruddi Nefid
Gaya Hidup Bisnis
7 Mei 2025
Tips Konten Kreator Gen Z untuk Instagram dan TikTok

Tips Konten Kreator Gen Z: 7 Ide Harian & Strategi Viral yang Works

Ruddi Nefid
Gaya Hidup
7 Mei 2025
Android tanpa Google

Raksasa Smartphone Tiongkok Siapkan Android Tanpa Google, Ancaman Baru untuk Pasar Global?

Liora N. Shasmitha
Teknologi
6 Mei 2025
pemulihan listrik Bali.

Pemulihan Listrik Bali Tuntas Kurang dari 12 Jam: PLN Pastikan Sistem Kembali Normal

Aira Safeeya
Bisnis
6 Mei 2025
Muat Lagi
Techtimes Indonesia
Facebook X-twitter Instagram Threads Whatsapp

Techtimes Indonesia hadir sebagai media alternatif yang fokus mengabarkan inovasi dan perkembangan terkini di bidang teknologi, bisnis, keuangan, serta tantangan yang kita hadapi setiap hari. Kami menganalisis bagaimana bisnis dan teknologi saling bersinggungan, mempengaruhi, dan memberikan dampak pada berbagai lini kehidupan untuk mewujudkan transformasi budaya di dunia yang semakin saling terhubung ini.

Ad image
  • Tentang Kami
  • Iklan & Partnership
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat dan Ketentuan
  • Kirim TulisanNew
  • Traktir PenulisNew
  • Kontak
  • Teknologi
  • Bisnis
  • Keuangan
  • Sains
  • Gaya Hidup
  • Kultur
  • Insight
  • About Us
  • Advertising & Partnership
  • Privacy Policy
  • Terms & Conditions
  • Guest Post
  • Contact

© 2025 Techtimes Indonesia. All rights reserved.